Pilihan
Promosi Potensi Desa hingga Advokasi Hukum, APDESI Inhu Gandeng JMSI
Melawan Rasa Malas, Untuk Menggapai Kebahagiaan
Awarding Night, Duo Dodi Dapat Anugrah "Politisi Pejuang Rakyat" Dari JMSI
Gubernur Edy Natar: Tidak Boleh Ada Anak di Riau Yang Putus Sekolah
PELITARIAU, Pekanbaru - Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution melakukan pertemuan dengan Satuan Tugas (Satgas) Pengentasan Anak Tidak Sekolah (PANTAS) di Kediaman, Rabu (3/1/3023).
Satgas PANTAS Provinsi Riau ini terdiri dari Pelindung/Penasehat, Pembina/Pengarah, Penanggungjawab dan Pelaksana dengan tugas membantu pemerintah dalam percepatan pendataan dan fasilitasi pembinaan anak tidak sekolah di Provinsi Riau.
Gubernur Edy Nasution menyampaikan bahwa persoalan anak putus sekolah atau anak tidak sekolah harus menjadi perhatian bersama karena ia tida ingin anak di Riau tidak ada yang tidak sekolah apalagi putus sekolah.
"Tidak boleh ada anak didaerah kita ini yang tidak mengenyam pendidikan, karena itu bagian dari tanggungjawab pemerintah," kata Edy Nasution.
Sehingga orang nomor satu di Bumi Melayu Lancang Kuning itu berharap Satgas PANTAS dapat memberikan dorongan untuk memperkuat agar tidak ada anak yang putus sekolah.
Selain itu ia juga mendorong agar Satgas PANTAS dalam melaksanakan tugasnya menjangkau di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau kemudian dilakukan evaluasi dan memfasilitasi anak yang tidak sekolah ataupun yang putus sekolah.
"Saya ingin mendorong kembali agar kinerja ini lebih ditingkatkan karena melakukan sesuatu pekerjaan itu butuh perjuangan," ucapnya.
Mantan Komandan Korem 031/Wira Bima itu juga berpesan kepada tim Satgas PANTAS mendata, memvalidasi dan sekaligus memfasilitasi anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah.
"Tidak cukup hanya mendata dan memvalidasi namun juga mereka harus difasilitasi agar mereka mengenyam pendidikan," pungkasnya.
Ketua Satgas PANTAS Riau Pahmijan mengatakan bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan mengembangkan diri menurut UUD 1945. Namun demikian, hal ini tidak mudah untuk diwujudkan, banyak motif masalah yang melatarbelakangi.
"Diantaranya permasalahan ekonomi, lingkungan, kurangnya minat, sosial, internal keluarga dan sosial jadi beberapa faktor penyebab anak putus sekolah dan tidak bersekolah," ujarnya.
Pahmijan menuturkan, luasnya daerah di Provinsi Riau membuat Dinas Pendidikan kesulitan mengatasi masalah ini, karena itu butuh pula dukungan berbagai pihak.
"Satgas PANTAS yang terdiri dari berbagai pihak dari berbagai daerah di Riau diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan anak tidak sekolah sehingga dapat dientaskan," pungkasnya.**Prc6
Mendikdasmen Abdul Muti Perkenalkan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SMPN 4 Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof Dr Abdul M.
Hari Kedua Masuk Sekolah, Majelis Guru dan Siswa SMK Negeri 1 Tualang Melaksanakan Gotong Royong Bersama Bersihkan Lingkungan Sekolah
PELITARIAU, Siak – Guna menyiapkan proses belajar, aman, nyaman dan damai.
SDN 019 Kampung Dagang Raih Prestasi di Lomba FLS2N Inhu, Dua Siswa Sabet Juara
PELITARIAU, Inhu - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 019 Kampung Dagang, yang ter.
Kadisdik Kota Pekanbaru Terbitkan Surat Edaran Larang Sekolah Jual Buku LKS Kepada Perseta Didik
PELITARIAU , Pekanbaru - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, menerbit.
SDN 193 Pekanbaru Lakukan Kunjungan Bakti Sosial, Tempat Panti Asuhan AL -Akbar Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Sekolah Dasar (SD) Negeri 193 Jalan Kartama Kelurahan Ma.
DWP Dinas Pendidikan Provinsi Riau Gelar Lomba Fashion Show Kebaya Berkain Songket
PELITARIAU, Pekanbaru - Masih dalam semarak hari ulang tahun (HUT) Dharma Wanita.