Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Pilkada di Riau, Mendukung Calon Terindikasi Korupsi, Pertanda Buruk Demokrasi
PELITARIAU- Politik sebagai corong terdepan dalam demokrasi diminta tidak melahirkan pemimpin yang berpotensi melakukan korupsi. Salah satu caranya adalah selektif dalam mengusung calon kepala daerah. Pertimbangan dalam menentukan dukungan, hendaknya bukan semata “isi tas” dengan melupakan kualitas dan integritas.
Pilkada 2020 ini, 9 kabupaten/kota di Riau akan menggelar pesta demokrasi. Parpol dituntut agar tidak mengusung bakal calon yang terindikasi, atau sedang terlibat kasus korupsi. Tentunya tidak terlalu sulit untuk mengetahui jejak rekam mereka. Baik melalui berita, atau berkonsultasi ke KPK.
Partai politik yang tetap memberi ruang terhadap orang-orang yang terindikasi korupsi, menjadi pertanda buruk bagi demokrasi. Partai politik bisa dianggap belum sepakat, menyatakan korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan. Pada momentum Pilkada ini, partai politik diharapkan bisa membawa angin perubahan. Yakni, dengan tidak sembarangan dalam memberikan dukungan.
Perjalanan panjang negeri ini juga telah menorehkan catatan yang cukup mengecewakan. 3 gubernur dan 7 kepala daerah harus berurusan dengan lembaga rasuah. Manisnya korupsi seakan rugi kalau tidak dicicipi. Dan akhirnya mereka berbondong-bondong masuk bui. Saking parahnya, pembangunan Monumen Komitmen Riau Bebas Korupsi di Jalan Ahmad Yani, justru malah di korupsi. Begitu dahsyatnya korupsi yang terjadi di negeri ini.
Ironinya, para koruptor di negeri ini seakan tidak punya rasa malu lagi. Mereka masih bisa tersenyum dihadapan kamera wartawan. Sementara tangan diborgol dan mendapat pengawalan. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Korupsi sepertinya sudah menjadi hal biasa bagi mereka. Malah ada yang saat suami menjalani persidangan kasus korupsi, istrinya justru sibuk mencalonkan diri.
Nurani publik terluka, oleh perilaku para “benalu” yang tak punya rasa malu. Mental korupsi seakan telah mendarah daging bagi banyak oknum di negeri ini. Mereka tidak sungkan mencuri uang rakyat untuk menumpuk kekayaan. Padahal saat dilantik, masing-masing mereka sudah mengangkat sumpah jabatan.
Bagaimana negeri yang kaya ini mau mensejahterakan masyarakatnya. Sementara korupsi masih mewarnai mental pejabatnya. Saatnya kita sudahi budaya korupsi, untuk Riau yang lebih baik lagi. Melalui pesta demokrasi, mari kita lahirkan pemimpin terbaik untuk negeri ini. Tolak mereka-mereka yang terindikasi korupsi. Jangan biarkan lagi, koruptor dan antek-anteknya mengotori Bumi Lancang Kuning ini. **prc4
sumber: riaucrime.com
Pilkada 2024, Yopi Arianto Daftar Calon Gubernur Riau ke Partai NasDem
PELITARIAU, Pekanbaru - Yopi Arianto mendaftarkan diri sebagai bakal calon Guber.
Jika Elda Suhanura Didukung Partai Demokrat di Pilkada Inhu 2024, Kowalisi Terbentuk
PELITARIAU, Inhu - Elda Suhanura SH MH yang santer mendapatkan dukungan dari par.
PAN Buka Penjaringan Calon Bupati Inhu, Ini Jadwalnya
PELITARIAU, Inhu - Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi membuka penjaringan.
Ada Nama Irjen Pol (Purn) Wahyu Adi dan Hendrizal Dapat Vote Tertinggi PollingKitaCom
PELITARIAU, Inhu - Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, m.
PollingKitaCom: Elda Suhanura Calon Bupati Inhu 2024 - 2029 Terbaik Pilihan Kita
PELITARIAU, Inhu - Tahapan pelaksanaan Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) se.
PolingKitaCom: DR M Tartib Calon Bupati Terbaik Kepulauan Meranti di Pilkada 2024
PELITARIAU.com, Meranti - Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak tahun .