Pilihan
Ditanya Keseriusan Parpol Mengusung Elda Suhanura di Pilkada Inhu 2024
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Khusus Budidaya Perikanan
Gubri: Kawasan Pesisir akan Kita Garap Serius Mulai Tahun 2018
PELITARIAU, Pinggir - Mulai tahun 2018, kawasan pesisir akan menjadi fokus pengembangan pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau.
Karena panjang garis pantai di Provinsi Riau sekitar 2.486 kilometer (km). Namun yang baru termanfaatkan hanya sekitar 2 Km.
"Mulai tahun 2018, kawasan pesisir ini akan kita garap serius untuk budidaya perikanan,” ujar Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman ketika menghadiri kegiatan penebaran bibit ikan (restocking) baung sebanyak 50.000 ekor di perairann Sungai Mandau yang dipusatkan di Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Kamis (28/12/2017).
Ikut mendampingi Gubri, selain Bupati Bengkalis, Amril Mukminin antara lain Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau H Herman Mahmud, dan Pelaksana Tugas Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis Aulia.
Menurut Gubri, bakal diberdayakannya garis pantai di kawasan pesisir untuk budidaya perikanan bertujuan agar potensi tersebut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sehingga nanti dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu, melalui program kegiatan dimaksud, kita juga berharap kejayaan Provinsi Riau sebagai penghasil ikan terbesar dapat dikembalikan. Dahulu kita semua tentu masih ingat, kalau ditanya salah satu daerah penghasil ikan terbesar di dunia, pasti Bagan Siapi-Api yang disebut. Kejayaan inilah yang ingin coba kita kembalikan melalui pemanfaatan kawasan pesisir dimaksud,” papar Gubri.
Memang, dahulu Bagan Siapi-Api (Ibukota Kabupaten Rokan Hilir) terkenal sebagai penghasil ikan terpenting, sehingga dijuluki sebagai kota ikan.
Menurut beberapa sumber, di antaranya surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa pada tahun 1928, Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia.
Selain itu, pada tahun 1980-an, buku-buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah-sekolah dasar masih mencantumkan bahwa salah satu daerah penghasil ikan terbesar dan teramai di Indonesia adalah Bagansiapiapi, yang pada saat itu masih masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.
Dan, pada masa jayanya dahulu, nama kota Bagan Siapi-Api memang lebih terkenal daripada Pekanbaru maupun Provinsi Riau.**ulm
Tim Polresta Pekanbaru Bersama Polsek Senapelan, Tampung dan Akan Menindak Lanjuti Keluhan Warga
PELITARIAU, Pekanbaru - Polresta Pekanbaru bersama Polsek Senapelan gelar Minggu.
Ketua TP PKK Meranti Hj. Ismiatun Asmar Hadiri Malam Puncak Hari Kesatuan Gerak PKK Tahun 2024
PELITARIAU, Com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PK.
Asisten I Pemprov Riau Hadiri Rembuk Nasional Dan Sekaligus Halal Bihalal PWNU
PELITARIAU, Pekanbaru - Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur membuka secara .
3.500 Anak Yatim di Pelalawan Terima Santunan Tiap Bulan
PELITARIAU, Pekanbaru - Bupati Pelalawan, Zukri mengatakan bahwa silaturahm.
Petugas Lapas Selatpanjang Ikuti Pelatihan Fisik Mental dan Disiplin di Lapas Terbuka Rumbai
PELITARIAU, Pekanbaru - Lapas Selatpanjang yang diwakili 3 (tiga) orang Petugas .
Lapas Selatpanjang Terima Pindahan 12 Orang WBP Dari Lapas Narkotika Rumbai
PELITARIAU, Meranti - Dipimpin oleh Ka.KPLP Lapas Narkotika Rumbai, Nanda Adesap.