Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6442 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 3011 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7865 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1616 Kali
Konflik Kleam Lahan, Secara Resmi Keresahan Kelompok Tani Disampaikan ke DPRD Inhu
Seorang jurnalis mengabadilan lahan perkebunan masyarakat Lubuk Batujaya Kabupaten Inhu seluas 2000 haktare
PELITARIAU, Inhu - Sebanyak 33 Kelompok tani yang memiliki dan menguasai 2500 haktare lahan kelapa sawit di Desa Lubuk Batutinggal Kecamatan Lubuk Batujaya Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) menyampaikan surat pengaduan ke DPRD Inhu. Dalam surat tertanggal 1 September 2016 tersebut menjelaskan kalau PT Rimba Peranap Indah (PT RPI) membabat habis lahan perkebunan mereka.
Selain lahan perkebunan sawit warga sudah dirusak oleh PT RPI, surat tersebut juga menjelaskan kalau fasilitas umum berupa 4 unit jembatan sudah dirusak oleh PT RPI sehingga akses jalan kelahan perkebunan masyarakat terganggu. "Jembatan tersebut dibangun murni swakolola masyarakat," kata ketua Himpunan kelompok tani Lubuk Batujaya, Assbullah SH Senin (12/9).
33 Gabungan kelompok tani yang merasa dirugikan tersebut, juga menjelaskan kalau, sudah menjelaskan dan menyampaikan secara resmi kondisi yang terjadi kepada Bupati Inhu namun, hingga mencapai 700 haktare lebih lahan masyarakat yang dirusak oleh pihak PT RPI, belum ada reaksi pemerintah.
"Haruskan kami bentrok dulu dilapangan, sampai ada korban baru aktifitas PT RPI bisa dihentikan pemerintah," tanya Asbullah didampingi beberapa ketua kelompok tani.
Surat yang dikirimkan gabungan kelompok tani Lubuk Batujaya meminta, sebelum Bupati Inhu melakukan kebijakan sesuai aturan maka, hendakya pihak DPRD mengantisipasi konflik dengan cara menghentikan aktifitas PT RPI. Surat Gabungan kelompok tani yang ditujukan kepad Pimpinan DPRD Inhu tersebut juga di tembuskan kepada Kadisbun Inhu, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu, Kejari Inhu, ketua PN Rengat dan Komnas HAM.
Kata Asbullah, permohonan masyarakat melalui surat resmi, juga ditanda tangani oleh pengurus dan koordinator gabungan kelompok tani serta diketahui oleh 4 Kepala desa setempat yang termasuk dalam kelompok tani, diantaranya Kades Lubuk Batutinggal, Masrullah, Kades Sei-beberas, Slamet Raharjo, Kades Tasik Juang, Abdul Ghopur dan Kades Pontian Mekar, Misnadi.
"Masyarakat jelas-jelas dirugikan, selain banyak tanaman warga yang dirusak oleh alat berat, akses jalan dan jembatan juga dirusak," ujar Asbullah. **prc.
Selain lahan perkebunan sawit warga sudah dirusak oleh PT RPI, surat tersebut juga menjelaskan kalau fasilitas umum berupa 4 unit jembatan sudah dirusak oleh PT RPI sehingga akses jalan kelahan perkebunan masyarakat terganggu. "Jembatan tersebut dibangun murni swakolola masyarakat," kata ketua Himpunan kelompok tani Lubuk Batujaya, Assbullah SH Senin (12/9).
33 Gabungan kelompok tani yang merasa dirugikan tersebut, juga menjelaskan kalau, sudah menjelaskan dan menyampaikan secara resmi kondisi yang terjadi kepada Bupati Inhu namun, hingga mencapai 700 haktare lebih lahan masyarakat yang dirusak oleh pihak PT RPI, belum ada reaksi pemerintah.
"Haruskan kami bentrok dulu dilapangan, sampai ada korban baru aktifitas PT RPI bisa dihentikan pemerintah," tanya Asbullah didampingi beberapa ketua kelompok tani.
Surat yang dikirimkan gabungan kelompok tani Lubuk Batujaya meminta, sebelum Bupati Inhu melakukan kebijakan sesuai aturan maka, hendakya pihak DPRD mengantisipasi konflik dengan cara menghentikan aktifitas PT RPI. Surat Gabungan kelompok tani yang ditujukan kepad Pimpinan DPRD Inhu tersebut juga di tembuskan kepada Kadisbun Inhu, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu, Kejari Inhu, ketua PN Rengat dan Komnas HAM.
Kata Asbullah, permohonan masyarakat melalui surat resmi, juga ditanda tangani oleh pengurus dan koordinator gabungan kelompok tani serta diketahui oleh 4 Kepala desa setempat yang termasuk dalam kelompok tani, diantaranya Kades Lubuk Batutinggal, Masrullah, Kades Sei-beberas, Slamet Raharjo, Kades Tasik Juang, Abdul Ghopur dan Kades Pontian Mekar, Misnadi.
"Masyarakat jelas-jelas dirugikan, selain banyak tanaman warga yang dirusak oleh alat berat, akses jalan dan jembatan juga dirusak," ujar Asbullah. **prc.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pj Wako Pastikan Kota Pekanbaru Siap Menyambut Kedatangan Tamu Rakerwil 1 Apeksi 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Penjabat (Pj) Wali Kota (Aako) Pekanbaru Muflihun, .
Penganugerahan Gelar Adat Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri Kepada Tuan Akmal Abbas, S.H., M.H
PELITARIAU, Pekanbaru - Selasa tanggal 30 April 2024 sekira pukul 08.30 Wib, Ber.
Kapolresta Pekanbaru Cek Kesiapan Personil Terlibat Pengamanan Kegiatan APEKSI dan BBI/BBWI
PELITARIAU , Pekanbaru - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika pim.
Jalan Sudirman Pekanbaru Ditinggikan, Gorong-Gorong Dipasang di Depan Pasar Buah
PELITARIAU, Pekanbaru - Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru telah ditinggikan.
Polsek Rangsang Amankan Pelaku Pencabulan terhadap Enam Orang Anak Dibawah Umur
PELITARIAU, Meranti - Polsek Rangsang mengamankan satu orang warga Desa Tanjung .
Sekda Meranti Hadiri Musrenbang RPJPD Provinsi Riau 2025-2045
PELITARIAU, Pekanbaru - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Pur.