Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Ternyata Full Day School Demi Nawa Cita
PELITARIAU, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dalam Nawa Cita atau sembilan agenda prioritas pemerintahan, menargetkan untuk merevolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.
Hal ini dilakukan dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme, dan cinta Tanah Air. Selain itu, semangat bela negara, dan budi pekerti.
"Merujuk arahan Presiden Joko Widodo, kita akan memastikan bahwa memperkuat pendidikan karakter peserta didik menjadi rujukan dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy di kawasan SCBD, Jakarta Pusat dikutip viva.co.id, 9 Agustus 2016.
Presiden RI Joko Widodo berpesan bahwa kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah terpenuhinya peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar, dengan mendapatkan pendidikan karakter 80 persen dan pengetahuan umum 20 persen. Sedangkan pada Sekolah Menengah Pertama, terpenuhi 60 persen pendidikan karakter dan 40 persen pengetahuan umum.
Mendikbud menerangkan, untuk memenuhi pendidikan karakter di sekolah ini, pihaknya sedang mengkaji penerapan sistem belajar dengan full day school sehingga jam sekolah akan sampai sore hari.
”Full day school ini tidak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah, tetapi memastikan bahwa peserta didik dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. Saat ini, sistem belajar tersebut masih dalam pengkajian lebih mendalam," ujarnya menambahkan.
Muhadjir menegaskan, wacana ini baru ide yang dilontarkan pada Presiden, untuk memenuhi program Nawa Cita. Keputusan penerapannya baru akan diambil setelah semua kajian dan masukan pihak terkait dipertimpangkan.
"Intinya, saya baru jual ide ke masyarakat dan ingin tahu respon masyarakat seperti apa. Yang belum paham kita beri pemahaman, dan tidak semua kritik tidak bagus. Akan kita tampung, kita olah. Semua Dirjen sudah siap. Ditampung saran itu, kemudian akan kita olah lagi. Masih banyak prosesnya. Nantinya kita kembalikan pada Presiden."***(prc)
Barita Simanjuntak: JA Burhanuddin kerja keras Membawa Kejaksaan Berani Menerjang Bandai dan Bertahan Bagai Batu karang Dalam Gempuran koruptor
PELITARIAU, Jakarta - Institusi Kejaksaan hingga saat ini masih memuncaki .
Program Adhyaksa Awards, Barita Simanjuntak: Jaksa Berprestasi Harus Diberikan Kesempatan
PELITARIAU, Jakarta - Lima Dewan Pakar sedang menyeleksi nama-nama Jaksa berpres.
Kejagung Bongkar Kasus Mega Korupsi Tambang Timah, Begini Penjelasan Tenaga Ahli Jaksa Agung RI Barita Simanjuntak
PELITARIAU, Jakarta - Tim Jampidsus Kejaksaan Agung secara marathon melakukan pe.
Komisi Kejaksaan Apresiasi Gercep Kejagung Usut Korupsi Tambang Timah
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menegaskan peran lemba.
Dirjen PP Beri Masukan Dalam Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa
PELITARIAU, Jakarta - Kejaksaan Republik Indonesi terus melakukan pembenahan, kh.
Komjak Ingatkan Jaksa Untuk Patuhi Pasal 143 KUHAP, Terdakwa Berhak Terima Surat Dakwaan
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mengingatkan insan Adh.