Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6412 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 2988 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7788 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1592 Kali
2 Kecamatan Meningkat Tindak Pidana Pelecehan Seksual di Inhu
Kasat Bimas Polres Inhu AKP Fauzi SH MH
PELITARIAU, Rengat - Hingga akhir Mei 2016 kejahatan tindakan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur meningkat, dalam wilayah hukum Polres Indragiri hulu sudah mencapai 13 kasus. Dari 14 Kecamatan kasus pelecehan seksual yang terjadi juga melibatkan korban dan pelaku dibawah umur.
Kepala satuan (Kasat) Binaan masyarakat (Bimas) Polres Inhu AKP Fauzi SH MH berbincang dengan pelitariau.com Rabu (1/6) menjelaskan, tingginya pelanggaran tindak pidana pelecehan seksual diakibatkan lemahnya perhatian pihak keluarga terhadap korban, kuatnya pengaruh lingkungan dan kurang proaktifnya pihak yang mengetahui untuk melaporkan kejadian kepada penegak hukum.
"Kita dari Satbimas Polres Inhu masuk ke sekolah-sekolah dalam melakukan sosialisasikan bahaya tindak pidana pelecehan seksual, kita juga melakukan sosialisasi dan diskusi dengan tokoh masyarakat dalam pencegahan terjadinya pelecehan seksual," kata Fauzi.
Dua Kecamatan yang tinggi dalam kasus tindak pidana pelecehan seksual di Inhu adalah, Kecamatan Peranap dan Kecamatan Batanggansal. Satbimas Polres Inhu juga melakukan kerja sama dengan Polsek-polsek dalam melaksanakan Focus Group Discusion (FGD). Dalam FGD melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta sekurity perusahaan dilingkungan tempat akan dilakukan diskusi bahaya pelecehan seksual.
"Masyarakat kalau dapat informasi tentang kejahatan yang terjadi adanya korban kejahatan seksual terhadap anak, jangan ragu melaporkan kepada pihak kepolisian, polisi akan mengambil tindakan tegas, kasus pelecehan seksual akan menjadi prioritas," kata mantan Turjawali Ditlantas Polda Riau ini.
Menurut polisi yang sempat 12 tahun mengabdi di Kesatuan Brimob Polda Riau ini, Polres Inhu melalui Satbimas akan memberikan pemahaman secara maksimal kepada masyarakat tentang perlindungan anak dan cara menjaga anak. "Kita minta orang tua anak menyampaikan kepada anak anggota tubuh sensitif anak yang tidak di bolehkan untuk dipegang," kata Kasat seraya mengatakan faktor penyalah gunaan teknologi juga berdampak buruk kepada anak.*hf.
Kepala satuan (Kasat) Binaan masyarakat (Bimas) Polres Inhu AKP Fauzi SH MH berbincang dengan pelitariau.com Rabu (1/6) menjelaskan, tingginya pelanggaran tindak pidana pelecehan seksual diakibatkan lemahnya perhatian pihak keluarga terhadap korban, kuatnya pengaruh lingkungan dan kurang proaktifnya pihak yang mengetahui untuk melaporkan kejadian kepada penegak hukum.
"Kita dari Satbimas Polres Inhu masuk ke sekolah-sekolah dalam melakukan sosialisasikan bahaya tindak pidana pelecehan seksual, kita juga melakukan sosialisasi dan diskusi dengan tokoh masyarakat dalam pencegahan terjadinya pelecehan seksual," kata Fauzi.
Dua Kecamatan yang tinggi dalam kasus tindak pidana pelecehan seksual di Inhu adalah, Kecamatan Peranap dan Kecamatan Batanggansal. Satbimas Polres Inhu juga melakukan kerja sama dengan Polsek-polsek dalam melaksanakan Focus Group Discusion (FGD). Dalam FGD melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta sekurity perusahaan dilingkungan tempat akan dilakukan diskusi bahaya pelecehan seksual.
"Masyarakat kalau dapat informasi tentang kejahatan yang terjadi adanya korban kejahatan seksual terhadap anak, jangan ragu melaporkan kepada pihak kepolisian, polisi akan mengambil tindakan tegas, kasus pelecehan seksual akan menjadi prioritas," kata mantan Turjawali Ditlantas Polda Riau ini.
Menurut polisi yang sempat 12 tahun mengabdi di Kesatuan Brimob Polda Riau ini, Polres Inhu melalui Satbimas akan memberikan pemahaman secara maksimal kepada masyarakat tentang perlindungan anak dan cara menjaga anak. "Kita minta orang tua anak menyampaikan kepada anak anggota tubuh sensitif anak yang tidak di bolehkan untuk dipegang," kata Kasat seraya mengatakan faktor penyalah gunaan teknologi juga berdampak buruk kepada anak.*hf.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Most Inspiring Figure 2024
PELITARIAU, Surabaya - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn.
Mantan Bupati Inhil Wafat, Pj Gubri Sampaikan Dukacita Mendalam
PELITARIAU, Pekanbaru - Innalilahi Wainnailaihi Raji'un, masyarakat Provinsi Ria.
Disnakertrans Riau Sudah Selesaikan 28 Laporan Terkait THR
PELITARIAU, Pekanbaru - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau.
Kapolda Riau Gelar Halal Bi Halal bersama KBPP Polri dan IKAL Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal bersama Keluarga Besar.
Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjalin k.
Excavator dan Tundem Roller Compactor Diturunkan di Pra TMMD ke 120 Kodim 0301 PBR
PELITARIAU, Pekanbaru - Pekerjaan yang berat tentu akan menggunakan alat yang be.