Pilihan
Promosi Potensi Desa hingga Advokasi Hukum, APDESI Inhu Gandeng JMSI
Melawan Rasa Malas, Untuk Menggapai Kebahagiaan
Riziq Penderita Hidrosefalus di Kampar Butuh Bantuan Dermawan

PELITARIAU, Bangkinang- Riziq Al Rasyid (1) putra dari pasangan Supriyatno dan Sri Sutanti, warga Desa Balam Jaya, Kecamatan Tambang, Kab. Kampar sejak kecil mengalami penyakit Hidrosefalus. Dan saat ini sangat amat membutuhkan uluran tangan para dermawan serta Pemerintah Daerah (Pemda) Kampar.
"Penyakit yang terjadi ini akibat gangguan aliran cairan di dalam otak. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital,"kata Sri Sutanti Minggu (28/9/14), yang menuturkan ucapan dokter kepadanya, mengenai prihal penyakit anaknya.
Namun impian pasangan ini berantakan karena anaknya kini menderita hidrosefalus ini sehari-harinya hanya tergolek di tempat tidur. Orang tuanya tidak membawanya ke rumah sakit karena alasan klise, tidak punya biaya.
Musibah keluarga kecil ini terjadi ketika anaknya berumur 1,5 bulan. Saat itu tiba-tiba demam. Beberapa hari kemudian kepala anaknya sedikit demi sedikit membesar.
Setelah diperiksakan ke Puskesmas, ternyata anaknya menderita penyakit Hidrosefalus. Penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan kecuali dengan operasi, sedangkan kedua orangtua hanyalah orang kecil yang tak memiliki banyak uang.
Ia menambahkan, dengan keadaan ekonomi keluarganya yang hanya pas-pasan. Dan ditambah lagi perkerjaan suaminya tidak jelas, dirinya tidak tahu lagi cara untuk mengatasi penyakit yang dialami anak pertamanya. "Saya tidak tahu lagi untuk mengadu sama siapa lagi, untuk makan saja saya masih numpang sama mertua,"tuturnya.
Saat ini dirinya hanya pasrah saja, untuk mengobati penyakit anaknya. Kalaupun sakit buah hatinya, hanya dibawa ke Puskesmas. "Dan pihak Puskesmas, menyarankan agar anaknya segera untuk dilakukan operasi di Rumah Sakit. Namun saya tidak punya biaya untuk operasi tersebut,"jelasnya.
Ibunya yang kini full mengurus Riziq tampak tabah menghadapi semuanya ini. Sedangkan Ayah Riziq yang berprofesi sebagai buruh serabutan hanya pasrah menerima nasib yang kini menimpa bayinya.
Usaha terus dilakukan, namun belum menemui hasil yang berarti. Oleh karenanya kedua orangtua Riziq memohon bantuan kepada siapa saja yang berkenan untuk membantu meringankan beban mereka. Untuk menghubungi Ibunya Riziq, ke nomor telpon 082381101722. (Kor. Lia)
Editorial: Rio Ahmad
Polda Riau Gelar Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025
PELITARIAU, Pekanbaru - Direktur Lalu (Dirlantas) Polda Riau Kombes Pol Taufik L.
Dukung Kegiatan Insan Pers, Pemkab Meranti Hadiri Acara Puncak HPN 2025 di Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, A.
Polres Kepulauan Meranti Gelar Latihan Pra Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025
PELITARIAU, Meranti - Polres Kepulauan Meranti gelar Latihan Pra Operasi (.
Kapolres Kep Meranti Gelar Jumat Curhat Bersama Ormas Pemuda Pancasila
PELITARIAU, Meranti - Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan SH S.
Ciptakan Layanan Prima, Lapas Selatpanjang Laksakan Kegiatan Pelayanan Kunjungan dan Titipan Barang WBP
PELITARIAU, Meranti - Demi mewujudkan Layanan Prima Lapas Selatpanjang man.
Pol Airud Kep Meranti Kawal Pemindahan 20 WNA Asal Bangladesh Ke Rudenim Pekanbaru
PELITARIAU, Meranti - Sebanyak dua puluh (20) orang warga negara asing (WNA) asa.