Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Seorang Ayah Memeluk Anaknya yang Sudah Meninggal Setelah Diduga Ditolak Pihak Rumah Sakit
PELITARIAU, India - Seorang pria bernama Praemchand, menangis sambil memeluk anaknya di lantai Rumah Sakit Uttar Pradesh, India, Pada Minggu (28/6/2020).
Melansir dari Gulf News, Kamis (2/7/2020), diketahui, bocah itu diduga tidak mendapatkan perawatan dari rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Video yang berdurasi 6 detik itu kemudian beredar di berbagai platform media sosial di India.
Para pengguna media sosial menyebut sistem kesehatan di negara bagian itu telah ‘rusak’.
Video itu menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak pihak rumah sakit pemerintah tempat mereka membawa anaknya itu.
Anuj meninggal karena demam setelah dia dibawa ke rumah sakit distrik di kota Kannauj pada Minggu malam, 28 Juni 2020.
“Gambaran yang sangat menyusahkan dari rumah sakit distrik di Kannauj malam lalu, di mana orang tua dari memeluk jasad anak lelakinya yang berusia satu sembari menangis.
Orang tua menuduh kelalaian dari dokter, hakim distrik telah membantah pada catatan yang ada.,” tulis keterangan video itu yang diunggah @Sayyedfaizi14
Dalam video lainnya yang diunggah @Sayyedfaizi14, terdengar Praemchand mengatakan bahwa tidak ada dokter yang merawat atau menangani anaknya itu.
Dalam klip itu, sang ayah mengatakan anak itu tidak memiliki gejala COVID-19 seperti yang dituduhkan.
“Tidak ada dokter yang merawatnya atau bahkan menyentuh anak saya meskipun kami berada disana selama sekitar 45 menit. Kami disuruh pergi ke Kanpur. Saya orang miskin, saya tidak punya uang. Apa yang bisa saya lakukan,” katanya terdengar di klip itu.
Kepala Kesehatan Kannauj, Dr Krishna Swaroop telah membantah tuduhan tersebut.
“Seorang penduduk Mishripur, Premchand, mengakui putranya Anuj ke rumah sakit. Seorang spesialis anak merawat anak itu. Tetapi anak itu meninggal setelah setengah jam perawatan.” Terangnya.
“Tuduhan yang sampaikan oleh Premchand adalah keliru yang mengatakan bahwa anak itu tidak dirawat dan dokter tidak menangani bocah itu, “katanya seperti dikutip.
Di tengah pandemi COVID-19, beberapa laporan dari India muncul tentang rumah sakit yang kewalahan.
Bahkan diisukan, rumah sakit menolak untuk merawat pasien, terutama jika diduga pasien tersebut mungkin menderita COVID-19. **prc4
sumber: nesiatimesPELITARIAU, India - Seorang pria bernama Praemchand, menangis sambil memeluk anaknya di lantai Rumah Sakit Uttar Pradesh, India, Pada Minggu (28/6/2020).
Melansir dari Gulf News, Kamis (2/7/2020), diketahui, bocah itu diduga tidak mendapatkan perawatan dari rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Video yang berdurasi 6 detik itu kemudian beredar di berbagai platform media sosial di India.
Para pengguna media sosial menyebut sistem kesehatan di negara bagian itu telah ‘rusak’.
Video itu menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak pihak rumah sakit pemerintah tempat mereka membawa anaknya itu.
Anuj meninggal karena demam setelah dia dibawa ke rumah sakit distrik di kota Kannauj pada Minggu malam, 28 Juni 2020.
“Gambaran yang sangat menyusahkan dari rumah sakit distrik di Kannauj malam lalu, di mana orang tua dari memeluk jasad anak lelakinya yang berusia satu sembari menangis.
Orang tua menuduh kelalaian dari dokter, hakim distrik telah membantah pada catatan yang ada.,” tulis keterangan video itu yang diunggah @Sayyedfaizi14
Dalam video lainnya yang diunggah @Sayyedfaizi14, terdengar Praemchand mengatakan bahwa tidak ada dokter yang merawat atau menangani anaknya itu.
Dalam klip itu, sang ayah mengatakan anak itu tidak memiliki gejala COVID-19 seperti yang dituduhkan.
“Tidak ada dokter yang merawatnya atau bahkan menyentuh anak saya meskipun kami berada disana selama sekitar 45 menit. Kami disuruh pergi ke Kanpur. Saya orang miskin, saya tidak punya uang. Apa yang bisa saya lakukan,” katanya terdengar di klip itu.
Kepala Kesehatan Kannauj, Dr Krishna Swaroop telah membantah tuduhan tersebut.
“Seorang penduduk Mishripur, Premchand, mengakui putranya Anuj ke rumah sakit. Seorang spesialis anak merawat anak itu. Tetapi anak itu meninggal setelah setengah jam perawatan.” Terangnya.
“Tuduhan yang sampaikan oleh Premchand adalah keliru yang mengatakan bahwa anak itu tidak dirawat dan dokter tidak menangani bocah itu, “katanya seperti dikutip.
Di tengah pandemi COVID-19, beberapa laporan dari India muncul tentang rumah sakit yang kewalahan.
Bahkan diisukan, rumah sakit menolak untuk merawat pasien, terutama jika diduga pasien tersebut mungkin menderita COVID-19. **prc4
sumber: nesiatimesPELITARIAU, India - Seorang pria bernama Praemchand, menangis sambil memeluk anaknya di lantai Rumah Sakit Uttar Pradesh, India, Pada Minggu (28/6/2020).
Melansir dari Gulf News, Kamis (2/7/2020), diketahui, bocah itu diduga tidak mendapatkan perawatan dari rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Video yang berdurasi 6 detik itu kemudian beredar di berbagai platform media sosial di India.
Para pengguna media sosial menyebut sistem kesehatan di negara bagian itu telah ‘rusak’.
Video itu menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak pihak rumah sakit pemerintah tempat mereka membawa anaknya itu.
Anuj meninggal karena demam setelah dia dibawa ke rumah sakit distrik di kota Kannauj pada Minggu malam, 28 Juni 2020.
“Gambaran yang sangat menyusahkan dari rumah sakit distrik di Kannauj malam lalu, di mana orang tua dari memeluk jasad anak lelakinya yang berusia satu sembari menangis.
Orang tua menuduh kelalaian dari dokter, hakim distrik telah membantah pada catatan yang ada.,” tulis keterangan video itu yang diunggah @Sayyedfaizi14
Dalam video lainnya yang diunggah @Sayyedfaizi14, terdengar Praemchand mengatakan bahwa tidak ada dokter yang merawat atau menangani anaknya itu.
Dalam klip itu, sang ayah mengatakan anak itu tidak memiliki gejala COVID-19 seperti yang dituduhkan.
“Tidak ada dokter yang merawatnya atau bahkan menyentuh anak saya meskipun kami berada disana selama sekitar 45 menit. Kami disuruh pergi ke Kanpur. Saya orang miskin, saya tidak punya uang. Apa yang bisa saya lakukan,” katanya terdengar di klip itu.
Kepala Kesehatan Kannauj, Dr Krishna Swaroop telah membantah tuduhan tersebut.
“Seorang penduduk Mishripur, Premchand, mengakui putranya Anuj ke rumah sakit. Seorang spesialis anak merawat anak itu. Tetapi anak itu meninggal setelah setengah jam perawatan.” Terangnya.
“Tuduhan yang sampaikan oleh Premchand adalah keliru yang mengatakan bahwa anak itu tidak dirawat dan dokter tidak menangani bocah itu, “katanya seperti dikutip.
Di tengah pandemi COVID-19, beberapa laporan dari India muncul tentang rumah sakit yang kewalahan.
Bahkan diisukan, rumah sakit menolak untuk merawat pasien, terutama jika diduga pasien tersebut mungkin menderita COVID-19. **prc4
sumber: nesiatimesPELITARIAU, India - Seorang pria bernama Praemchand, menangis sambil memeluk anaknya di lantai Rumah Sakit Uttar Pradesh, India, Pada Minggu (28/6/2020).
Melansir dari Gulf News, Kamis (2/7/2020), diketahui, bocah itu diduga tidak mendapatkan perawatan dari rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Video yang berdurasi 6 detik itu kemudian beredar di berbagai platform media sosial di India.
Para pengguna media sosial menyebut sistem kesehatan di negara bagian itu telah ‘rusak’.
Video itu menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak pihak rumah sakit pemerintah tempat mereka membawa anaknya itu.
Anuj meninggal karena demam setelah dia dibawa ke rumah sakit distrik di kota Kannauj pada Minggu malam, 28 Juni 2020.
“Gambaran yang sangat menyusahkan dari rumah sakit distrik di Kannauj malam lalu, di mana orang tua dari memeluk jasad anak lelakinya yang berusia satu sembari menangis.
Orang tua menuduh kelalaian dari dokter, hakim distrik telah membantah pada catatan yang ada.,” tulis keterangan video itu yang diunggah @Sayyedfaizi14
Dalam video lainnya yang diunggah @Sayyedfaizi14, terdengar Praemchand mengatakan bahwa tidak ada dokter yang merawat atau menangani anaknya itu.
Dalam klip itu, sang ayah mengatakan anak itu tidak memiliki gejala COVID-19 seperti yang dituduhkan.
“Tidak ada dokter yang merawatnya atau bahkan menyentuh anak saya meskipun kami berada disana selama sekitar 45 menit. Kami disuruh pergi ke Kanpur. Saya orang miskin, saya tidak punya uang. Apa yang bisa saya lakukan,” katanya terdengar di klip itu.
Kepala Kesehatan Kannauj, Dr Krishna Swaroop telah membantah tuduhan tersebut.
“Seorang penduduk Mishripur, Premchand, mengakui putranya Anuj ke rumah sakit. Seorang spesialis anak merawat anak itu. Tetapi anak itu meninggal setelah setengah jam perawatan.” Terangnya.
“Tuduhan yang sampaikan oleh Premchand adalah keliru yang mengatakan bahwa anak itu tidak dirawat dan dokter tidak menangani bocah itu, “katanya seperti dikutip.
Di tengah pandemi COVID-19, beberapa laporan dari India muncul tentang rumah sakit yang kewalahan.
Bahkan diisukan, rumah sakit menolak untuk merawat pasien, terutama jika diduga pasien tersebut mungkin menderita COVID-19. **prc4
sumber: nesiatimes
Kejagung Bongkar Kasus Mega Korupsi Tambang Timah, Begini Penjelasan Tenaga Ahli Jaksa Agung RI Barita Simanjuntak
PELITARIAU, Jakarta - Tim Jampidsus Kejaksaan Agung secara marathon melakukan pe.
Komisi Kejaksaan Apresiasi Gercep Kejagung Usut Korupsi Tambang Timah
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menegaskan peran lemba.
Dirjen PP Beri Masukan Dalam Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa
PELITARIAU, Jakarta - Kejaksaan Republik Indonesi terus melakukan pembenahan, kh.
Komjak Ingatkan Jaksa Untuk Patuhi Pasal 143 KUHAP, Terdakwa Berhak Terima Surat Dakwaan
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mengingatkan insan Adh.
Hadapi Perusahaan Platform Digital, Dewan Pers Tak akan Tinggalkan Perusahaan Pers Berskala Kecil
PELITARIAU, Jakarta - Dewan Pers akan memberikan perhatian pada “Perusah.
Dubes Iran Terima Kunjungan JMSI Pusat
PELITARIAU, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerd.