Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
So Sad! Dolar AS Kini Keok di Hadapan Rupiah
PELITARIAU, Jakarta - Nilai tukar rupiah belakangan ini terus menunjukkan dominasinya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dari sempat berada di atas level Rp16.000 kini dolar AS terpuruk di bawah Rp14.000, bahkan kemarin sempat di level Rp13.800.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede memandang penguatan rupiah dalam seminggu terakhir lebih disebabkan dolar AS yang melemah. Secara umum dolar AS telah turun 1,7% terhadap mata uang utama selama seminggu ini.
"Pelemahan ini utamanya disebabkan oleh terakumulasinya ekspektasi dari para investor terkait pembukaan ekonomi kembali di berbagai negara Asia. Terbukti dari sisi pasar Asia, sebagian besar mata uang Asia di minggu ini mengalami penguatan, kecuali Yen," terangnya, dikutip detikcom, Ahad (7/6/2020).
Selain itu, menurutnya ada dorongan terhadap rupiah dari perpindahan aset investor dari India ke Indonesia. Hal itu terjadi lantaran adanya penurunan rating India dari BAA2 menjadi BAA3 dan menurunkan outlooknya dari 'stable' menjadi 'negative'.
Sementara dari sisi domestik dipercayai penguatan Rupiah cenderung disebabkan oleh dimulainya transisi pembukaan PSBB oleh beberapa daerah, seperti DKI Jakarta. Kebijakan ini diharapkan akan mendorong peningkatan produktivitas perekonomian setelah menurun tajam ketika implementasi PSBB di berbagai daerah di Indonesia.
"Jika implementasi PSBB terbatas yang nantinya akan diikuti juga oleh implementasi new normal dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan kasus baru lagi di kemudian hari, maka aktivitas perekonomian pada kuartal III tahun 2020 diperkirakan akan membaik dibandingkan kuartal II tahun 2020 yang diperkirakan akan mengalami kontraksi dan akan kembali membaik lagi hingga kuartal IV tahun 2020, terangnya.
Sementara Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dalam risetnya menilai pelemahan dolar AS pada Jumat kemarin disebabkan juga sentimen dari keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang kembali menggelontorkan stimulus.
"ECB dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin malam mengatakan menambah nilai Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP), yakni program pembelian aset (obligasi pemerintah), sebesar 600 miliar euro," terangnya. **prc4
sumber: riaubicara.com
TMMD Indahnya Kebersamaan TNI Bersama Rakyat
PELITARIAU, Pekanbaru - Sebagai masyarakat yang berprofesi seba.
Dibuka Plt Sekwan, Gerai Rudal Yanto Ramaikan Kuliner Kota Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Launching gerai makanan 'Rudal Yant.
Pranala Jalma : Mencari Otak Politik
PELITARIAU, Pekanbaru - Otak politik layaknya organ utama yang .
Menimang PJ Wako Pekanbaru dan Bupati Kampar
PELITARIAU, Pekanbaru - TEMAN saya seorang walikota. Dia mengat.
Kedai Kopi Khong Cabang Medan Kini Hadir Di Siak Hulu Kubang Jaya
PELITARIAU, Pekanbaru - Menjamurnya kedai kopi di Kota Pekanbar.
Firli Bahuri : Banyak Media Massa Terjebak Dalam Elitisme
PELITARIAU, JAKARTA - Media sosial memainkan peran yang c.