Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Brutal dan Cederai Pendemo, FJPI Riau Minta Bupati Pecat Kakan Satpol PP Kampar
PELITARIAU, Pekanbaru - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Riau mengutuk tindakan brutal dan tidak manusiawi yang dilakukan oknum Satpol PP Kabupaten Kampar, Riau, saat mengusir warga yang berdemo di kantor bupati Kampar, Senin (16/7/2018) kemarin. Saat kejadian Kakan Satpol PP Kampar, Hambali, ada di dilokasi ikut emosi dan marah, memicu anggotanya bertindak kasar.
Akhirnya anggota Satpol PP Kampar melakukan pemukulan dan menendang para demonstran, yang sebagian besar adalah perempuan yang merupakan tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang ada di desa-desa, program dari kementrian kesehatan. Mereka sudah beberapa bulan tidak menerima honor dan honor inilah yang mereka tuntut agar dibayarkan Pemkab Kampar. Dalam perjuangannya, RTK didukung aktivis Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar dan Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI).
"Mereka, anggota Satpol PP itu terlalu arogan, mereka mendorong dan memukul perempuan, mereka lupa kalau mereka terlahir dari rahim perempuan. FJPI Riau mengecam dan meminta Bupati Kampar untuk memecat mereka yang anarkis," kata Ketua FJPI Riau, Luzi Diamanda, Selasa (17/7/2018).
Menurut Luzi, penegak hukum juga harus mengusut kasus ini hingga tuntas dan mempidanakan mereka yang sudah semena-mena atas nama kekuasaan, karena akibat kekerasan yang diterima, salah seorang pendemo yang bernama Fitriani Winarti (24) hingga saat ini masih terbaring di RSUD Bangkinang.
Sedihnya lagi, Fitriani yang sedang dalam proses pengobatan untuk dapat hamil setelah beberapa waktu lalu mengalami keguguran, juga sudah dalam kondisi terlambat menstruasi beberapa minggu ini dan diduga memang sedang hamil. Beberapa bulan lalu wanita asal Gunung Sahilan, Kampar ini sempat dikurek karena mengalami keguguran.
"Jika sikap arogan anggota satpol PP ini dibiarkan, hal yang sama akan terus berulang, mereka yang harus melindungi masyarakat malah bertindak kasar yang mencederai masyarakat. Kita minta Bupati memecat oknum satpol PP yang brutal, kapan perlu juga Kakan Satpol PP Kampar juga dipecat, karena ikut kasar yang memicu anggotanya jadi anarkis," ujar Luzi.
Sebagai jurnalis, anggota FJPI Riau juga berjanji akan mengawal kasus ini lewat pemberitaan dan terus mengkritisi sikap-sikap tak bertanggungjawab mereka. "Kita akan pantau terus, jangan sampai kasusnya didiamkan begitu saja dan mereka enak-enak saja kembali berdinas, menerima gaji. Mereka lupa gaji mereka itu dari uang rakyat," ujar Luzi.
Selain Fitriani, satu mahasiswa yang bernama David Davijul, Sekjen Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) Kampar yang juga mahasiswa STIE Bangkinang, juga terkena pukulan dan tendagan dalam demo ini sehingga jatuh pingsan dan juga dirawat di RSUD Bangkinang.
Peristiwa mengamuknya Satpol Kampar ini berawal saat demontrans ingin memasang spanduk di depan kantor Bupati Kampar. Saat itu dicegah oleh Kasatpol PP Kampar dengan kasar yang diikuti tindakan pengusiran secara paksa oleh anggota Satpol PP Kampar dan akibatnya terjadi adu mulut dan saling dorong-dorongan.
Terlihat jelas Kepala Satpol PP Kampar marah-marah sambil mengusir pengunjuk rasa. Sebagian anggota Satpol PP juga memukul dan menendang pengunjuk rasa. Menurut seorang saksi, Fitriani terkena tendangan di bagian perut dan dia langsung terduduk.
Menurut Sekjen GPPI Kampar, Ryan, yang mendampingi perjuangan tenaga RTK yang menuntut haknya untuk mendapatkan honor dan uang transportasi menyatakan, aksi mulai dilakukan pukul 10.30 WIB. Pendemo berorasi di depan Balai Bupati Kampar di Jalan Prof M Yamin, SH Bangkinang. Karena aksi mereka tak ditanggapi Pemkab Kampar, maka setelah istirahat siang sekira pukul 14.00 WIB mereka bergerak ke kantor Bupati Kampar.
Setelah beberapa menit melakukan orasi di depan kantor Bupati Kampar maka datanglah Sekda Kampar Yusri dan mengajak dirinya bersama tiga rekannya Azhar, Ryan Adli dan David Davijul yang merupakan perwakilan pengunjuk rasa ke ruangannya termasuk dirinya.
Ryan mengaku tak puas menerima keterangan dari Sekda Kampar. Mereka menagih janji penyelesaian masalah tenaga RTK yang dikabarkan akan dirumahkan. Setelah menemui Sekda sekitar sepuluh menit, lalu mereka turun ke lantai dasar kantor Bupati dan memasang spanduk. Saat itulah bermula kericuhan.***/rilis
Lepas Keberangkatan Kafilah Rohil untuk MTQ ke-XLII Provinsi Riau, Ini Harapan Bupati Rokan Hilir
PELITARIAU, ROHIL - Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong secara resmi mele.
Giat KRYD Polsek Senapelan Antisipasi Arus Balik Lebaran
PELITARIAU, Pekanbaru - Polsek Senapelan melakukan kegiatan rutin yang di .
Kapolres Kepulauan Meranti Lakukan Diskusi Sinergi Permasalahan BBM dan Gas LPG dengan Instansi Terkait
PELITARIAU, Meranti - Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan, S.H. S.I..
Polresta Pekanbaru dan Polsek Rumbai, Jemput Aspirasi Masyarakat di Kelurahan Palas
PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam menjemput aspirasi masyarakat, Polresta Pekanbaru .
Selama Libur Lebaran Tercatat 16 Ribu Lebih Pengunjung di Alam Mayang
PELITARIAU, Pekanbaru - Kegiatan Wisata di Taman Rekreasi Alam Mayang yang .
Pemkab Kepulauan Meranti Perkuat Sinergitas Dengan BPJS Kesehatan
PELITARIAU, Meranti - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Badan Penyeleng.