Pilihan
Promosi Potensi Desa hingga Advokasi Hukum, APDESI Inhu Gandeng JMSI
Melawan Rasa Malas, Untuk Menggapai Kebahagiaan
4.000 Kader Jumantik Ditempatkan di 12 Kabupaten/Kota

PELITARIAU, Pekanbaru - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menargetkan akan melatih sebanyak 4.000 kader juru pemantau jentik (Jumantik) di 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau yang akan menunjang program gerakan satu rumah satu Jumantik.
Ketua Bendahara Umum PB IDI Ulul Albab mengungkapkan sempena Hari Kesehatan Nasional ke- 52 dan Ulang Tahun IBI ke- 66 menggelar juga pelatihan bagi para kader Jumantik se-Provinsi Riau, Jumat (18/11) lalu.
"Ini adalah terobosan untuk memutus mata rantai nyamuk," katanya. Untuk Provinsi Riau pihaknya menargetkan 4.000 kader akan terlatih di 12 kabupaten/kota. "Ini dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota," ujarnya.
Ulul Albab menyebutkan selanjutnya kader jumantik yang sudah mendapatkan pelatihan ini akan didorong menyalurkan pengetahuannya kepada orang lain yang berada dilingkungan sekitar.
Sehingga apa yang dicanangkan hari ini satu rumah satu kader jumantik akan terlaksana. "Kami akan mengajarkan bagaimana cara 3M plus yang benar yang paling penting kami latih mereka membuat larva trip atau perangkap larva nyamuk," kata Ulul Albab.
Diharapkan dengan pelatihan ini, para kader akan mengajari anggota lainnya minimal dari rumahnya sendiri, baru ke tetangga dan seterusnya ke lingkungan lebih luas.
"Kami akan memberitahu bagaimana cara yang benar melakukan 3M plus, yang terpenting juga membuat perangkap larva nyamuk dari bahan limbah," terang dia.
Ulul juga optimis dengan dibarengi pembuatan larva trip atau perangkap nyamuk maka akan mampu menekan kasus DBD di Riau secara umumnya.
"Pengalaman menunjukkan waktu pertama kali kami memasang perangkap nyamuk di Pelalawan 15 Oktober, kurang dari satu bulan jentik nyamuknya menurun sekitar lebih dari 70 persen," terang dia lebih rinci.
Ia menambahkan pihaknya optimis pembuatan perangkap nyamuk secara masal akan menekan jumlah kasus DBD. Ia mencontohkan Negara Singapura saja memanfaatkan perangkap telur nyamuk. Sementara Indonesia, Riau menangkap larvanya.
"Jadi larvanya kita tangkap, sebelum jadi nyamuk sudah kita bunuh," tegasnya menambahkan.
Disisi lain Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir membenarkan pihaknya sudah melatih lima orang kader jumantik pada tiap kelurahan.
"Yang sudah dilatih ada 25 kelurahan, akan berkembang hingga seluruh 58 terlatih," terang Helda.
Ia juga berharap masyarakat secara mandiri mengkampanyekan pembuatan larva trip atau perangkap larva nyamuk ini di lingkungannya. ***(r 19/hms)
Wabup Muzamil Tinjau Minimarket Cek Takaran Minyakita di Selatpanjang
PELITARIAU, Meranti - Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin SM MM, b.
Animo Jadi Anggota PWI Tinggi, Sudah 70 Wartawan di Riau Nyatakan Bakal Ikut Testing Anggota Baru
PELITARIAU, Pekanbaru - Animo wartawan di Provinsi Riau untuk menjadi anggota Pe.
Mesin Pembangkit Baru Beroperasi, Listrik Selatpanjang Mulai Stabil
PELITARIAU, Meranti - PLN ULP Selatpanjang menambahkan 7 unit mesin pembangkit b.
Polresta Pekanbaru Gelar Buka Puasa Bersama Polri dan Media, Pererat Sinergi dalam Pelayanan Masyarakat
PELITARIAU, Pekanbaru – Dalam upaya mempererat hubungan antara kepolisian dan .
Pemkab Kepulauan Meranti Perkuat Komitmen Layanan Kesehatan Lewat Sinergi Program JKN
PELITARIAU, Meranti - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti terus memperkuat si.
Satupena Riau Usulkan Soeman Hs Sebagai Penulis Hebat Riau Kepada Satupena Indonesia
PELITARIAU, Pekanbaru - Satupena Riau mengusulkan sastrawan dan penulis Riau Soe.