Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Pedagang Buah Di Inhu Belum Tahu Apel Beracun
PELITARIAU, Rengat - Sejumlah pedagang buah yang berada di pasar Airmolek Kec. Pasir Penyu Inhu belum tahu mengenai larangan dari Kementrian Perdagangan tentang larangan peredaran apel impor jenis granny smith dan gala.
Kedua jenis apel ini karena diduga terkontaminasi bakteri berbahaya, listeria monocytogenes.
Para pedagang di daerah ini mengaku mereka belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.
Dari pantauan Pelitariau.com, Minggu (1/2) apel impor masih banyak dibeli masyarakat, seperti di kios buah pasar Airmolek.
Iwan(24) pedagang buah mengaku, banyak pedagang lainnya tidak tahu jika ada larangan tidak menjual apel impor jenis Granny smith best dan big B dengan code CA93312, yang terindikasi mengandung bakteri berbahaya.
"Pihak pemerintah belum ada yang datang kesini dan saya belum tahu soal larangan itu ,maklum jarang nonton tv, selama ini masih banyak yang membeli apel ini, Jadi masih saya jual," ungkap Iwan.
Menurutnya, jika pemerintah nantinya berniat menarik buah berbahaya ini, harus ada ganti rugi buat pedagangnya, senilai modal pembelian buah dari agen.
"Pedagang juga harus dipikirkan dan jika ditarik begitu saja, kita rugi lah," ungkap Iwan.
Sementara, penjualan apel impor jenis lainnya di sejumlah toko buah, masih stabil seorang pedagang buah mengaku penjualan masih seperti biasa.
Sementara dari keterangan Yanti (27), warga Ai molek mengatakan, dirinya sekarang berhati-hati dalam membeli buah impor, bahkan memilih tidak membelinya lagi karena khawatir beracun.
Sebagaimana diketahu bahwa pemerintah telah melarang perdagangan buah apel jenis Grannys Smith dan galan produksi Bidart birt, Bakersfield,California Amerika serikat.
Kedua jenis apel yang biasa dijual jenis apel Grannys best dan Big B di Indonesia diduga mengandung bakteri berbahaya bagi manusia.
Bakteri tersebut dapat mengakibatkan manusia terinfeksi serius, seperti demam berdarah, sakit kepala, diare, keguguran pada wanita hamil, dan infeksi jangka panjang yang menyerang kekebalan tubuh.
Penulis: Muhammad Anshori
Editor : rio
Sinergitas TNI- Polri, Kegiatan Rutin Suling di Masjid Al Irsyad
PELITARIAU, Meranti - Polres Kepulauan Meranti melaksanakan kegiatan rutinnya ya.
Pj Wako Pastikan Kota Pekanbaru Siap Menyambut Kedatangan Tamu Rakerwil 1 Apeksi 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Penjabat (Pj) Wali Kota (Aako) Pekanbaru Muflihun, .
Penganugerahan Gelar Adat Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri Kepada Tuan Akmal Abbas, S.H., M.H
PELITARIAU, Pekanbaru - Selasa tanggal 30 April 2024 sekira pukul 08.30 Wib, Ber.
Kapolresta Pekanbaru Cek Kesiapan Personil Terlibat Pengamanan Kegiatan APEKSI dan BBI/BBWI
PELITARIAU , Pekanbaru - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika pim.
Jalan Sudirman Pekanbaru Ditinggikan, Gorong-Gorong Dipasang di Depan Pasar Buah
PELITARIAU, Pekanbaru - Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru telah ditinggikan.
Polsek Rangsang Amankan Pelaku Pencabulan terhadap Enam Orang Anak Dibawah Umur
PELITARIAU, Meranti - Polsek Rangsang mengamankan satu orang warga Desa Tanjung .