Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6356 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 2920 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7623 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1549 Kali
Konflik Kleam Lahan, Secara Resmi Keresahan Kelompok Tani Disampaikan ke DPRD Inhu
Seorang jurnalis mengabadilan lahan perkebunan masyarakat Lubuk Batujaya Kabupaten Inhu seluas 2000 haktare
PELITARIAU, Inhu - Sebanyak 33 Kelompok tani yang memiliki dan menguasai 2500 haktare lahan kelapa sawit di Desa Lubuk Batutinggal Kecamatan Lubuk Batujaya Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) menyampaikan surat pengaduan ke DPRD Inhu. Dalam surat tertanggal 1 September 2016 tersebut menjelaskan kalau PT Rimba Peranap Indah (PT RPI) membabat habis lahan perkebunan mereka.
Selain lahan perkebunan sawit warga sudah dirusak oleh PT RPI, surat tersebut juga menjelaskan kalau fasilitas umum berupa 4 unit jembatan sudah dirusak oleh PT RPI sehingga akses jalan kelahan perkebunan masyarakat terganggu. "Jembatan tersebut dibangun murni swakolola masyarakat," kata ketua Himpunan kelompok tani Lubuk Batujaya, Assbullah SH Senin (12/9).
33 Gabungan kelompok tani yang merasa dirugikan tersebut, juga menjelaskan kalau, sudah menjelaskan dan menyampaikan secara resmi kondisi yang terjadi kepada Bupati Inhu namun, hingga mencapai 700 haktare lebih lahan masyarakat yang dirusak oleh pihak PT RPI, belum ada reaksi pemerintah.
"Haruskan kami bentrok dulu dilapangan, sampai ada korban baru aktifitas PT RPI bisa dihentikan pemerintah," tanya Asbullah didampingi beberapa ketua kelompok tani.
Surat yang dikirimkan gabungan kelompok tani Lubuk Batujaya meminta, sebelum Bupati Inhu melakukan kebijakan sesuai aturan maka, hendakya pihak DPRD mengantisipasi konflik dengan cara menghentikan aktifitas PT RPI. Surat Gabungan kelompok tani yang ditujukan kepad Pimpinan DPRD Inhu tersebut juga di tembuskan kepada Kadisbun Inhu, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu, Kejari Inhu, ketua PN Rengat dan Komnas HAM.
Kata Asbullah, permohonan masyarakat melalui surat resmi, juga ditanda tangani oleh pengurus dan koordinator gabungan kelompok tani serta diketahui oleh 4 Kepala desa setempat yang termasuk dalam kelompok tani, diantaranya Kades Lubuk Batutinggal, Masrullah, Kades Sei-beberas, Slamet Raharjo, Kades Tasik Juang, Abdul Ghopur dan Kades Pontian Mekar, Misnadi.
"Masyarakat jelas-jelas dirugikan, selain banyak tanaman warga yang dirusak oleh alat berat, akses jalan dan jembatan juga dirusak," ujar Asbullah. **prc.
Selain lahan perkebunan sawit warga sudah dirusak oleh PT RPI, surat tersebut juga menjelaskan kalau fasilitas umum berupa 4 unit jembatan sudah dirusak oleh PT RPI sehingga akses jalan kelahan perkebunan masyarakat terganggu. "Jembatan tersebut dibangun murni swakolola masyarakat," kata ketua Himpunan kelompok tani Lubuk Batujaya, Assbullah SH Senin (12/9).
33 Gabungan kelompok tani yang merasa dirugikan tersebut, juga menjelaskan kalau, sudah menjelaskan dan menyampaikan secara resmi kondisi yang terjadi kepada Bupati Inhu namun, hingga mencapai 700 haktare lebih lahan masyarakat yang dirusak oleh pihak PT RPI, belum ada reaksi pemerintah.
"Haruskan kami bentrok dulu dilapangan, sampai ada korban baru aktifitas PT RPI bisa dihentikan pemerintah," tanya Asbullah didampingi beberapa ketua kelompok tani.
Surat yang dikirimkan gabungan kelompok tani Lubuk Batujaya meminta, sebelum Bupati Inhu melakukan kebijakan sesuai aturan maka, hendakya pihak DPRD mengantisipasi konflik dengan cara menghentikan aktifitas PT RPI. Surat Gabungan kelompok tani yang ditujukan kepad Pimpinan DPRD Inhu tersebut juga di tembuskan kepada Kadisbun Inhu, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu, Kejari Inhu, ketua PN Rengat dan Komnas HAM.
Kata Asbullah, permohonan masyarakat melalui surat resmi, juga ditanda tangani oleh pengurus dan koordinator gabungan kelompok tani serta diketahui oleh 4 Kepala desa setempat yang termasuk dalam kelompok tani, diantaranya Kades Lubuk Batutinggal, Masrullah, Kades Sei-beberas, Slamet Raharjo, Kades Tasik Juang, Abdul Ghopur dan Kades Pontian Mekar, Misnadi.
"Masyarakat jelas-jelas dirugikan, selain banyak tanaman warga yang dirusak oleh alat berat, akses jalan dan jembatan juga dirusak," ujar Asbullah. **prc.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Dispar Riau Rencanakan Peresmian RCH pada 3 Mei Mendatang
PELITARIAU, Pekanbaru - Riau Creative Hub (RCH) yang beralamat di Jalan Ar.
Polsek Pekanbaru Kota Patroli KRYD Antisipasi C3 dan Narkoba
PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam memberikan himbauan kepada masyarakat agar dapat m.
Pemkab Meranti Imbau SPBU dan APMS Distribusikan Pertalite ke Kios Pengecer
PELITARIAU, Meranti - Untuk mengurai antrian panjang masyarakat di sejumlah stas.
Dalam Suasana Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, DPRD Kepulauan Meranti Sampaikan 2 Ranperda Inisiatif
PELITARIAU, Meranti - Meskipun masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1445 Hij.
Golkar Tetapkan Dua Nama untuk Pilgubri, HM Harris Bersaing dengan Syamsuar
PELITARIAU, Pekanbaru - Mantan Bupati Pelalawan dua periode Haji Muhammad .
Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 di Riau Aman dan Lancar, Irjen Iqbal : Terima kasih Atas Kerjasama Semua Pihak
PELITARIAU, Pekanbaru - Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi Ketupat Lancang.