Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6384 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 2945 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7729 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1568 Kali
Anak Ini Lahir Tanpa Anus, Yudi Warga Inhu Berjuang Jalani Hidup
Yudi Haryanto (17), anak laki laki dari pasangan bapak Hendri Duncan dan ibu Nur'aini tersebut, lahir tanpa lubang anus.
PELITARIAU, Rengat - Yudi Haryanto (17), anak laki laki dari pasangan bapak Hendri Duncan dan ibu Nur'aini tersebut, lahir tanpa lubang anus. Meskipun begitu warga desa Bongkal Malang Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragirihulu (Inhu) ini, tidak tinggal diam. Karena orangtua yudi membawanya kerumah sakit untuk menjalani operasi setelah dua hari yudi dilahirkan.
Kondisi ini dinamakan rectal malformation (penumpukan kotoran.red), seperti yang dialami oleh yudi merupakan kondisi langka dimana bayi lahir tanpa mempunyai lubang usus sehingga kotoran di dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan. Sang bunda mengatakan kecemasan tumbuh kembang anaknya, terlebih selama kehamilan beliau tidak mengalami kondisi abnormal.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa anak saya mengalami kelainan, lahir tanpa lubang anus. Bahkan ketika melakukan pemeriksaan, tidak menemukan gejala apapun selama yudi masih di dalam kandungan," ungkapnya melalui telepon selularnya saat dikonfirmasi Pelitariau.com Rabu (6/4/2016).
Keputusan cepat orangtua yudi untuk operasi pada saat itu, dapat menyelamatkannya hingga sekarang. Operasi dengan menggunakan dana sendiri, yang dilakukan dengan cara membuat lubang anus dari pinggangnya, kini ia dapat buang air secara normal.
Meskipun demikian, kebahagiaan kedua orangtua yudi tidak berlangsung lama, muncul rasa cemas kembali saat melihat anaknya seakan mati rasa ketika ingin buang air besar, sehingga kotoran yudi pun berceceran disekujur tubuhnya.
"Yudi nggak ingin dibilang jorok, ingin rasanya seperti anak yang lain, tetapi yudi malu karena terkadang kotoran itu tiba tiba keluar sendiri,"ungkap yudi sambil meneteskan air mata.
Dikatakannya juga, kedua orangtuanya tidak mampu lagi membiayai pengobatan maupun biaya operasi, dengan kondisi pekerjaan orangtua yang hanya berdagang sayuran dipasar.
"Saya berharap ada uluran tangan dari pihak Pemerintah Daerah maupun dinas kesehatan, agar saya dapat dioperasi kembali dan dapat melakukan aktifitas sebagaimana mestinya," harap Yudi.
Sampai saat berita ini diterbitkan, tidak ada sumbangan dari manapun yang diperoleh keluarga yudi. Dan mereka pun bingung akan meminta bantuan kepada siapa.*sr.
Kondisi ini dinamakan rectal malformation (penumpukan kotoran.red), seperti yang dialami oleh yudi merupakan kondisi langka dimana bayi lahir tanpa mempunyai lubang usus sehingga kotoran di dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan. Sang bunda mengatakan kecemasan tumbuh kembang anaknya, terlebih selama kehamilan beliau tidak mengalami kondisi abnormal.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa anak saya mengalami kelainan, lahir tanpa lubang anus. Bahkan ketika melakukan pemeriksaan, tidak menemukan gejala apapun selama yudi masih di dalam kandungan," ungkapnya melalui telepon selularnya saat dikonfirmasi Pelitariau.com Rabu (6/4/2016).
Keputusan cepat orangtua yudi untuk operasi pada saat itu, dapat menyelamatkannya hingga sekarang. Operasi dengan menggunakan dana sendiri, yang dilakukan dengan cara membuat lubang anus dari pinggangnya, kini ia dapat buang air secara normal.
Meskipun demikian, kebahagiaan kedua orangtua yudi tidak berlangsung lama, muncul rasa cemas kembali saat melihat anaknya seakan mati rasa ketika ingin buang air besar, sehingga kotoran yudi pun berceceran disekujur tubuhnya.
"Yudi nggak ingin dibilang jorok, ingin rasanya seperti anak yang lain, tetapi yudi malu karena terkadang kotoran itu tiba tiba keluar sendiri,"ungkap yudi sambil meneteskan air mata.
Dikatakannya juga, kedua orangtuanya tidak mampu lagi membiayai pengobatan maupun biaya operasi, dengan kondisi pekerjaan orangtua yang hanya berdagang sayuran dipasar.
"Saya berharap ada uluran tangan dari pihak Pemerintah Daerah maupun dinas kesehatan, agar saya dapat dioperasi kembali dan dapat melakukan aktifitas sebagaimana mestinya," harap Yudi.
Sampai saat berita ini diterbitkan, tidak ada sumbangan dari manapun yang diperoleh keluarga yudi. Dan mereka pun bingung akan meminta bantuan kepada siapa.*sr.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Sebentar Lagi Diresmikan, Riau Creative Hub Wadah Untuk Insan Ekraf
PELITARIAU Pekanbaru - Riau Creative Hub akan diresmikan awal Mei mendatan.
Kajati Riau Terima Kunjungan Anggota Komisi II DPR RI
PELITARIAU, Pekanbaru - Selasa Tanggal 23 April 2024 sekira pukul 13.00 Wib, Ber.
Hari Kedua Pra TMMD ke 120 Kodim 0301 Pbr, Satgas Lakukan Tanam Crocok Pondasi Rumah Warga Meranti Pandak
PELITARIAU, Pekanbaru - Memasuki hari kedua Pra TMMD ke 120 tahun 2024, Pe.
Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60, Pemasyarakatan Sehat Lapas Selatpanjang
PELITARIAU, Meranti - Lapas Selatpanjang melaksanakan kegiatan Bersih-bersih dan.
Sambut HBP ke - 60 Tahun, Lapas Selatpanjang Bersama Ibu Dharma Wanita Gelar Donor Darah
PELITARIAU, Meranti - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Bhakti Pemasyarakat.
Lapas Selatpanjang ikuti Kegiatan Apel Pegawai dan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H / 2024 M di Lingkungan Kemenkumham Secara Zoom Virtual
PELITARIAU, Meranti - Lapas Selatpanjang Mengikuti Kegiatan Apel Pegawai danHala.