Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Tol Trans Sumatera Diprediksi Mengurai 60 Persen Kepadatan di Lintas Sumatera
PELITARIAU, Jakarta - Kebutuhan Tol Trans Sumatera sangat mendesak, mengingat Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) di pulau ini sudah semakin tinggi.
Terhitung, LHR keseluruhan sebanyak 20.000 unit. Dari total ini, ada daerah yang memiliki LHR 16.000-17.000 unit. Namun ada pula yang memiliki LHR di atas 25.000 unit.
Dengan tingkat lalu lintas tinggi, Jalan Lintas yang biasa dilalui pengendara untuk menyusuri kota-kota di Sumatera, sudah tidak mampu menampung kendaraan.
"Kalau Tol Trans Sumatera sudah jadi, bisa memindahkan 60 persen kendaraan dari Lintas Sumatera," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto W Husaini di Medan, Senin (29/2/2016) sebagaimana dikutip kompas.com.
Selama ini, memperbaiki Jalan Lintas Sumatera menimbulkan masalah baru. Pasalnya, lebar Jalan Lintas Sumatera hanya 7 meter. Setiap jalan tersebut diperbaiki sedikit saja, sudah menciptakan antrean kendaraan yang panjangnya sampai 2 kilometer.
Supaya tidak mengganggu pengendara dan pemerintah juga fokus menyediakan jalan yang layak, Tol Trans Sumatera menjadi alternatif kemacetan Jalan Lintas Sumatera.
Menurut Hediyanto, meski ongkosnya lebih mahal sedikit, tetapi membangun tol Trans Sumatera lebih baik daripada terus menerus memperbaiki Lintas Sumatera.
Tol Trans Sumatera sendiri ditetapkan sebagai salah program prioritas nasional. Pada tahun ini, jalan tol yang dibangun adalah ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I sepanjang 5 kilometer.
Hingga 2019 nanti, pemerintah merencanakan pembangunan Jalan Tol di Sumatera sepanjang 191,6 kilometer dengan rincian pemerintah membangun 17,8 kilometer dan swasta membangun 173,8 kilometer.
Jalan Tol Trans Sumatera dirancang sepanjang 504,59 kilometer dengan total investasi senilai Rp 56,417 triliun.
Pemerintah bertanggung jawab penuh pada pembiayaan pembebasan lahan dengan total nilai Rp 3,712 triliun. Sementara untuk biaya konstruksi senilai Rp 35,591 triliun akan dibebankan kepada tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Hutama Karya (persero) Tbk, PT Jasamarga Kualanamu Toll, dan PT Sriwijaya Markmore Persada.**
Barita Simanjuntak: JA Burhanuddin kerja keras Membawa Kejaksaan Berani Menerjang Bandai dan Bertahan Bagai Batu karang Dalam Gempuran koruptor
PELITARIAU, Jakarta - Institusi Kejaksaan hingga saat ini masih memuncaki .
Program Adhyaksa Awards, Barita Simanjuntak: Jaksa Berprestasi Harus Diberikan Kesempatan
PELITARIAU, Jakarta - Lima Dewan Pakar sedang menyeleksi nama-nama Jaksa berpres.
Kejagung Bongkar Kasus Mega Korupsi Tambang Timah, Begini Penjelasan Tenaga Ahli Jaksa Agung RI Barita Simanjuntak
PELITARIAU, Jakarta - Tim Jampidsus Kejaksaan Agung secara marathon melakukan pe.
Komisi Kejaksaan Apresiasi Gercep Kejagung Usut Korupsi Tambang Timah
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menegaskan peran lemba.
Dirjen PP Beri Masukan Dalam Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa
PELITARIAU, Jakarta - Kejaksaan Republik Indonesi terus melakukan pembenahan, kh.
Komjak Ingatkan Jaksa Untuk Patuhi Pasal 143 KUHAP, Terdakwa Berhak Terima Surat Dakwaan
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mengingatkan insan Adh.