Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6460 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 3039 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7917 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1656 Kali
Lecehkan Wartawan, PWI Bakal Laporkan Ansari Kadir
Ketua PWI Rohil, Jaka Abdillah SA,g
PELITARIAU,ROHIL- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Rokan Hilir akan memproses secara hukum terhadap Anshari Kadir Kepala Bagian Administrasi Pendidikan dan Agama Biro Kesra Propinsi Riau karena telah melecehkan profesi wartawan.
Perkataanya yang merendahkan profesi wartawan diucapkanya saat menjadi narasumber Akselerasi Unit Kerja Siswa (UKS) di Bagasiapiapi, Senin (7/12/2015), dihadiri puluhan PNS.
Ketua PWI Rohil Jaka Abdillah, mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena perkataan yang dilontarkan itu telah menyinggung institusi pers yang ketika itu sedang melakukan peliputan diacara tersebut.
"Kalau dirinya mengaku mantan wartawan, pasti tutur katanya lebih santun dan profesional, apalagi dirinya pejabat publik. Inilah yang sangat kita sesalkan kenapa bisa terjadi," ucapnya.
Selain itu, PWI Rohil meminta yang bersangkutan menyatakan permohonan maaf secara pribadi, kesetiap media atas klarifikasi perkataanya. PWI Rohil sendiri akan membicarakan proses lanjut kasus pelecehan profesi ini, dan akan dibawa keranah hukum.
Sebelumnya, Ansari yang dipercaya sebagai narasumber pada acara tersebut mengatakan bahwa wartawan pandainya hanya cuma menyorot dan mencari kesalahan orang saja, namun tak pandai menyorot diri sendiri. Tak puas sengan sindiran itu, Ansari pun menyebut wartawan selalu menjadi juara setiap perlombaan lari asal amplop dilempar lebih dahulu.
Dalam kiasan itu digambarkan bahwa wartawan identik dengan amplop jika tidak maka kerjanya menjadi lamban.
Bahkan ia sempat membela diri saat menjadi wartawan ia tak mau diberikan amplop oleh narsumber. "Saya dulu tak mau. bukan karena isinya 50 ribu ya tapi memang saya tidak mau. Paling seklai-kalilah pas mau berangkat ke Jakarta baru,'' katanya membela diri.
Melihat perkataan Ashari semua hadirin memberi aplaus dan tertawa, seolah menghina profesi wartawan. Kondisi ini sontak membuat 3 orang wartawan yabg tengah liputan (Dermawan Posmetro Rohil) (Wildani dan Julius, Rtv) keluar.
"Wartawan di Bagan jangan ditulis ya. Masa jeruk makan jeruk,'' katanya sambil menyindir wartawan yanga da saat itu.
Usai acara satu persatu mulai berdatangan dan usai acara mempertanyakan kepada Anshari maksud perkataanya. Anshari pun tampak pucat, takut dan khawatir, tubuhnya terlihat menggigil sambil berkucuran keringat dingin meminta maaf kepada semua awak media yang datang
"Maaf saya tak bermaksud. saya akui khilaf demi tuhan saya minta maaf,'' katanya. Iapun memeluk dan mencium satu persatu wartawan yang hadir.
Ia meminta rekan wartawan tidak menaikkan beritan tentang ucapannya. Bahkan ia mau melakukan apa saja asalkan berita itu tak naik. "Saya mau ikut kemana saja bapak ajak. Kita ini seperti anak dan ayah. saya khilaf dan demi Allah saya minta maaf. bisakan saya minta maaf,' katanya sambil memegang dan merangkul wartawan.***Jr
BERITA LAINNYA +INDEKS
LBHK Markfen Justice Menuju Verifikasi Faktual
PELITARIAU, Tembilahan - Untuk mencapai suatu lembaga bantuan hukum yang mendapa.
Hadiri Rakor Kades se-Provinsi Riau, Plt Bupati Asmar : Mari Kompak Majukan Desa
PELITARIAU, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Rapat Koord.
Hadiri Raker Komwil I Apeksi 2024, Ini Harapan Gubernur Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menghadiri Rapat Kerj.
Sakit Hati, Seorang Pemuda di Pekanbaru Nekat Bakar Mushalla
PELITARIAU, Pekanbaru – Entah apa yang ada dipikiran pemuda berinisial TR (36).
Politisi Gerindra, Basiran SE,MM Maju Balon Bupati Meranti 2024
PELITARIAU, Meranti - Tahapan pelaksanaan Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada).
Giat Jum'at Curhat, KPSB Duduk Bersama Kapolres Meranti
PELITARIAU, Meranti - Komunitas Pemuda Selatpanjang Bersatu (KPSB) mengikuti keg.