Pilihan
Ditanya Keseriusan Parpol Mengusung Elda Suhanura di Pilkada Inhu 2024
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Hari Anak Nasional
Puncak Peringatan Hari Anak Nasional di Pekanbaru di Pusatkan di Mal Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Hari Anak Nasional diperingati di berbagai daerah pada hari Sabtu (23/7). Beragam acara digelar dan ratusan anak-anak bergembira di hari yang dirayakan untuk memacu anak-anak Indonesia tumbuh menjadi aset bangsa yang membanggakan.
Di Pekanbaru, Peringatan Hari Anak Nasional ini, dipusatkan di Lantai 1 Mal Pekanbaru dengan mengusung tema Permainan Tradisional untuk menjaga Kearifan Lokal Berkarakter. Terlihat ratusan anak-anak ditemani orangtuanya terlihat sangat bergembira bermain berbagai permainan tradisional yang disiapkan oleh Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Riau bekerjasama dengan Mal Pekanbaru.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Pekanbaru ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Hj Fariza.
Mengawali kata sambutannya, Kadis DP3AP2KB menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan selamat hari anak nasional untuk setiap anak se-Indonesia terutama anak-anak yang ada di Provinsi Riau.
Ia menambahkan, bahwa di era globalisasi sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk juga dalam perkembangan generasi muda.
“ Hadirnya globalisasi ini diikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, menyebabkan semakin mudahnya masyarakat dalam memperoleh informasi. Laju arus informasi tersebut tentu menimbulkan dampak negatif dan positif bagi anak-anak penerus bangsa kita,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dampak positif dari perkembangan saat ini adalah mudahnya kita menambah ilmu pengetahuan, sedangkan untuk sisi negatifnya permainan tradisional sudah semakin tertinggal dengan game yang ada di smartphone.
“ Saat ini permainan tradisional kurang digemari oleh anak-anak, saya lihat permainan tradisional sudah semakin tertinggal kalah saing dengan game-game smartphone,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan hari ini para orang tua dapat mengawasi dan memperhatikan penggunaan gawai pada anak. Karena hal itu dapat mengganggu kesehatan fisik, mental, maupun karekter anak.
“ Saya harap kita semua sebagai orang tua dapat mengawasi dan memperhatikan lamanya penggunaan smartphone pada anak. Sebab permainan modern tersebut dapat mengganggu kesehatan fisik, juga bisa terganggu mental dan karakter anak. Untuk itu sangat penting sekali kita sebagai orang tua mendampingi generasi penerus bangsa yaitu anak-anak ini,” harapnya.
Dalam acara ini, Panitia telah menyiapkan berbagai permainan tradisional anak seperti Congklak, Galah Panjang/Gobak Sodor, Ular Tangga, Rangku Alu dan lainnya.
Selain menyediakan permainan anak, ditempat yang sama panitia juga menggandeng Disdukcapil Kota Pekanbaru untuk membuat Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Identitas Anak.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Riau Esther Yuliani, berharap momen Hari Anak Nasional 2022 ini agar semua orang menyadari bahwa anak-anak juga punya HAM, bukan hanya orang dewasa.
Masih menurut Esther Yuliani, selama ini yang justru sering terlanggar haknya adalah HAM anak-anak. Di lingkup keluarga dan sekolah misalnya, banyak kita mendengar anak dipukuli, dijewer, ditendang, ditempeleng.
"Itu tindakan pelanggaran HAM anak," sebutnya.
Esther Yuliani memohon kepada semua pihak, termasuk orang tua, guru, pejabat, atau masyarakat, agar anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan keindahannya masing-masing.
"Setiap anak itu punya keindahannya sendiri. Jangan banding-bandingkan anak Anda dengan anak orang lain. Kecerdasan itu bukan hanya soal pintar matematika, biologi, atau fisika, tapi juga mahir bernyanyi, melukis, atau berolahraga," terang Esther Yuliani.
LPAI Riau kata Esther Yuliani, selalu melakukan pencegahan dengan mensosialisasikannya ke sekolah-sekolah.
"Bila perundungan telah terjadi, dimana baik korban maupun pelaku merupakan anak-anak, LPAI menyikapi hal ini dengan memberikan mediasi," ujarnya.
Menurutnya, perundungan dapat terjadi karena seringkali dianggap sesuatu yang remeh. Oleh karena itu, buruknya perundungan perlu disosialisasi ke sekolah.
"Padahal Indonesia mempunyai Undang-Undang yang harus bisa ditegakkan. Guru dan Wali murid harus bekerja sama," tegasnya. **Prc7
Ketua TP PKK Meranti Hj. Ismiatun Asmar Hadiri Malam Puncak Hari Kesatuan Gerak PKK Tahun 2024
PELITARIAU, Com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PK.
Asisten I Pemprov Riau Hadiri Rembuk Nasional Dan Sekaligus Halal Bihalal PWNU
PELITARIAU, Pekanbaru - Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur membuka secara .
3.500 Anak Yatim di Pelalawan Terima Santunan Tiap Bulan
PELITARIAU, Pekanbaru - Bupati Pelalawan, Zukri mengatakan bahwa silaturahm.
Petugas Lapas Selatpanjang Ikuti Pelatihan Fisik Mental dan Disiplin di Lapas Terbuka Rumbai
PELITARIAU, Pekanbaru - Lapas Selatpanjang yang diwakili 3 (tiga) orang Petugas .
Lapas Selatpanjang Terima Pindahan 12 Orang WBP Dari Lapas Narkotika Rumbai
PELITARIAU, Meranti - Dipimpin oleh Ka.KPLP Lapas Narkotika Rumbai, Nanda Adesap.
Melalui Webinar, Dinkes Siak Perkuatkan Jaringan Kesehatan di Setiap Kecamatan
PELITARIAU, Siak - Penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Berdasarkan Ke.