Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
AS Pilih Ilmuwan Muslim Untuk Pimpin Program Penemuan Vaksin Covid-19
PELITARIAU, Amerika serikat - Dalam upaya mempercepat penemuan vaksin Covid-19, Amerika Serikat (AS) akan melakukan program ‘Operation Warp Speed’. Melalui program ini, penemuan vaksin diharapkan bisa selesai pada akhir tahun dan diproduksi besar-besaran.
Untuk melancarkan misi itu, Presiden Donald Trump telah menunjuk seorang ilmuwan Muslim, mantan kepala vaksin di GlaxoSmithKline.
Pada briefing hari Jumat, Trump mengatakan belum ada satu negara pun yang memiliki program seperti yang digagasnya ini.
“Ini disebut Operation Warp Speed yang berarti besar, dan itu berarti upaya industri ilmiah dan logistik secara besar-besaran, tidak seperti apa pun yang telah dilihat negara kita sejak Proyek Manhattan. Anda benar-benar dapat mengatakan bahwa tidak ada yang pernah melihat hal seperti yang kami lakukan, apakah itu ventilator atau pengujian,” kata Trump bersemangat.
“Tujuannya adalah untuk menyelesaikan pengembangan dan kemudian memproduksi dan mendistribusikan vaksin virus corona secepat mungkin. Sekali lagi kami ingin melihat apakah kami bisa melakukannya sebelum akhir tahun,” lanjut Trump.
Ilmuwan Muslim yang ditunjuk Trump untuk memimpin program ‘Operation Warp Speed’ ini adalah Moncef Slaoui, seorang jenderal militer bintang empat Gustave Perna.
Slaoui seorang ahli imunologi terkenal di dunia, yang membantu menciptakan 14 vaksin baru dalam 10 tahun selama waktunya di sektor swasta.
Pria kelahiran Belgia ini pernah kehilangan saudara perempuannya akibat pertusis atau batuk 100 hari. Rasa kehilangan inilah yang memotivasi Slaoui belajar dan berkarir dalam vaksin, seperti dikutip dari Morocco News World.
Beberapa vaksin yang dihasilkan Dr Moncef Slaoui adalah Rotarix, Synflorix, dan Cervarix. Rotarix untuk mencegah gangguan pencernaan (gastroentritis) pada bayi, Synflorix untuk penyakit pneumococcal, dan Cervarix untuk mengatasi kanker serviks.
Pada 2015, dia mendapat persetujuan Eropa untuk vaksin malaria pertama di dunia Mosquirix. Saat mengundurkan diri pada 2017, GlaxoSmithKline sedang mengembangkan vaksin untuk mengatasi penyakit Ebola. Penyakit ini disebabkan virus yang mengakibatkan demam hingga perdarahan.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Mohammed V di Casablanca, Slaoui belajar ilmu biologi di Belgia dan juga mengambil kursus pascasarjana di Harvard Medical School dan Fakultas Kedokteran Universitas Tufts.
Dia telah menerbitkan lebih dari 100 makalah ilmiah dan merupakan anggota dewan direksi International AIDS Vaccine Initiative, seperti dikutip dari Dawn. **prc4
sumber: cakaplah.com
Dirjen PP Beri Masukan Dalam Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa
PELITARIAU, Jakarta - Kejaksaan Republik Indonesi terus melakukan pembenahan, kh.
Komjak Ingatkan Jaksa Untuk Patuhi Pasal 143 KUHAP, Terdakwa Berhak Terima Surat Dakwaan
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mengingatkan insan Adh.
Hadapi Perusahaan Platform Digital, Dewan Pers Tak akan Tinggalkan Perusahaan Pers Berskala Kecil
PELITARIAU, Jakarta - Dewan Pers akan memberikan perhatian pada “Perusah.
Dubes Iran Terima Kunjungan JMSI Pusat
PELITARIAU, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerd.
AKBP Asep Sujarwadi Terima Penghargaan, Sebagai Tokoh Publik Pendukung Zakat Dalam Baznas Award 2024
PELITARIAU, Jakarta - Bertepatan dengan peringatan HUT ke-23 BAZNAS (Badan Amil .
JMSI Dukung Perpres Tentang Platfom Digital
PELITARIAU , Jakarta - Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2024 tentang Kewajiban Pl.