Pilihan
Ditanya Keseriusan Parpol Mengusung Elda Suhanura di Pilkada Inhu 2024
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
4 Nopember, Demo Ahok juga Bakal Terjadi di Meranti
PELITARIAU, Meranti - Demo besar-besaran pada 4 November 2016 yang bertajuk Aksi Bela Islam Jilid II dalam rangka menuntut agar Ahok diadili, terkait penistaan Surat Al Maidah ayat 51, ternyata tidak hanya terjadi di Ibukota Jakarta ataupun sejumlah provinsi. Ribuan masyarakat Kepulauan Meranti yang tergabung di sejumlah Ormas Islam juga berencana menggelar aksi tersebut di daerah.
"Tadi malam sudah rapat bersama sejumlah Ormas Islam. Rencana awal cuma di Masjid Agung Darul Ulum saja. Khawatir tidak banyak yang ikut, maka ada rencana kawan-kawan untuk berkeliling tetapi ini belum bisa dipastikan mengingat kondisi Meranti yang baru mulai kondusif pasca tragedi berdarah 25 Agustus lalu," kata ustaz H Ahmad Fauzi SAg, Ketua Yayasan Fitrah Madani saat ditemui di kantornya, Rabu (2/11/2016).
Dia juga mengaku bahwa di Kota Sagu tersebut tidak sedikit umat Islam yang membela Ahok dengan tidak memandang Alquran sebagai kitab suci (pedoman) umat Islam. Karenanya, aksi 4 November 2016 nanti dinilai menjadi ajang yang tepat dalam memberikan pemahaman kepada umat Islam di daerah ini yang begitu fanatik terhadap Ahok yang secara terang-terangan telah melakukan penistaan Surat Al Maidah ayat 51.
"Allah tidak sembarangan menurunkan surat Al Maidah. Dan mungkin inilah saatnya Allah murka dan menjatuhkan Ahok," kata Ustad H Ahmad Fauzi, sambil menyodorkan selebaran berwarna hijau yang berisi himbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Meranti.
Pernyata Ahmad Fauzi juga seiring dengan himbauan MUI Kepulauan Meranti yang dengan nomor: 031/MUI/XI/2016. Dalam himbauan tersebut, meski tidak melarang, MUI Kepulauan Meranti tetap meminta kepada Ormas Islam di daerah ini untuk tidak melakukan demo dari satu tempat ke tempat lainnya yang disertai orasi. Hal ini mengingat kondisi masyarakat yang baru saja mulai kondusif setelah terjadinya tragedi 25 Agustus 2016 lalu. MUI hanya memperbolehkan untuk melaksanakan tablig akbar di masjid atau tempat lain yang dianggap aman dan kondusif dengan tema yang diusulkan oleh Ormas Islam Meranti "Peduli Terhadap Penistaan Agama".
Pada hari tersebut para mubaligh dan khotib diminta menyampaikan isi tausiyah dengan tema " Memilih Pemimpin Menurut Islam". Bahkan para imam masjid dan musalla juga diminta melaksanakan salat hajat dan doa bersama untuk keselamatan dan keamanan agama Islam, Alquran dan Fatwa MUI dari tekanan dan pelecehan berbagai pihak, baik secara pribadi maupun kelompok atau golongan.
MUI Kepulauan Meranti juga mengutuk keras ketika adanya pribadi atau kelompok maupun golongan yang melecehkan agama Islam, Alquran dan Fatwa MUI, baik secara sengaja maupun tidak.(r 10/hrc)
Kepsek SMA Karya Pengalihan Sepakat Ingin Sekolah Yang Dipimpinnya Segera Negeri
PELITARIAU, Inhi - Polemik tanah seluas 2 ha yang digunakan untuk bangunan.
Tim Polresta Pekanbaru Bersama Polsek Senapelan, Tampung dan Akan Menindak Lanjuti Keluhan Warga
PELITARIAU, Pekanbaru - Polresta Pekanbaru bersama Polsek Senapelan gelar Minggu.
Ketua TP PKK Meranti Hj. Ismiatun Asmar Hadiri Malam Puncak Hari Kesatuan Gerak PKK Tahun 2024
PELITARIAU, Com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PK.
Asisten I Pemprov Riau Hadiri Rembuk Nasional Dan Sekaligus Halal Bihalal PWNU
PELITARIAU, Pekanbaru - Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur membuka secara .
3.500 Anak Yatim di Pelalawan Terima Santunan Tiap Bulan
PELITARIAU, Pekanbaru - Bupati Pelalawan, Zukri mengatakan bahwa silaturahm.
Petugas Lapas Selatpanjang Ikuti Pelatihan Fisik Mental dan Disiplin di Lapas Terbuka Rumbai
PELITARIAU, Pekanbaru - Lapas Selatpanjang yang diwakili 3 (tiga) orang Petugas .