Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
AMPR Desak Copot Kadiskes Pekanbaru, Pemko: Bisa Saja Dinonaktifkan
PELITARIAU, Pekanbaru - Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se-Provinsi Riau (AMPR) mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencopot M Noer MBS dari Kepala Dinas Kesehatan (Diskes).
Menanggapi itu, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT melalui Kepala Bagian Humas Setda Kota Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman mengatakan, dalam negara demokrasi bisa saja mahasiswa mengajukan tuntutan dan mosi tidak percaya seperti itu.
"Dari segi mahasiswa mereka juga kan selaku kontrol. Artinya mereka melihat kinerja segala macam. Jadi prinsipnya walikota menampung saja," kata Irba.
Ia menyebut, bisa saja mahasiswa melakukan itu karena melihat ada terjadi hal-hal seperti ini dalam penanganan Covid-19, leading sektornya malah tidak aktif.
"Jadi mereka (mahasiswa) meminta pak wali untuk evaluasi. Mungkin dengan evaluasi itu karena dianggap tidak cocok bisa aja menonaktifkan," jelasnya.
Lanjutnya, tuntutan atau pun aspirasi dari mahasiswa ini akan diteruskan ke Inspektorat sebagai instansi yang mengawasi internal termasuk masalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Ada pembahasan internal. Aspirasi ini oleh pak wali akan diteruskan ke Inspektorat," jelasnya.
Berita sebelumnya, AMPR melayangkan mosi tidak percaya kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru, M Noer yang dinilai gagal dalam menangani pandemi Covid-19 di Pekanbaru.
"Kami mengecam keras segala bentuk manipulasi dan komersialisasi penambahan kematian angka Covid-19 di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru," sebutnya.
AMPR tidak hanya melayangkan mosi tidak percaya, namun juga meminta Walikota Pekanbaru untuk segera mencopot M Noer dari jabatan yang diembannya saat ini. Riski menegaskan ada beberapa poin kenapa AMPR meminta walikota untuk segera mencopot M Noer.
Pertama AMPR kecewa dengan keputusan dari mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru ini yang lebih memilih cuti panjang selama tiga bulan ketimbang menyelesaikan permasalahan Covid-19 di Pekanbaru. Yang mana selain BPBD, Diskes juga ujung tombak penanganan Covid-19.
"Yang kedua M Noer tidak atau bukan orang yang tepat dalam bidang kesehatan, selanjutnya pernyataan M Noer sangat melukai perasaan dari keluarga korban. Yang mana M Noer mengatakan yang meninggal karena Covid-19 adalah Wirsamsiwarli yang mana merupakan adik kandung dari Wirsamsiwarti sehingga ada kemiripan data, namun pada kenyataanya ibu Wirsamsiwarli hingga saat ini masih sehat," jelasnya.
Dari kesalahan data tersebut, Riski menilai M Noer tidak mau bertanggung jawab dan justru malah menjadikan Puskesmas Karya Wanita sebagai kambing hitam dari permasalahan ini. "Kami Aliansi Pemuda dan Mahasiswa se-Provinsi Riau menyatakan mosi tidak percaya kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau," pungkasnya. **prc4
sumber: cakaplah
Pesan Penting Kapolda Riau di Halal Bihalal Polresta Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru - Kapolda Riau Irjen M Iqbal melaksanakan kunjungan k.
Keluarga Besar Polresta Pekanbaru Gelar Halal Bihalal Bersama Kapolda Riau, Dua Orang Personil Terima Tiket Umroh
PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam rangka mempererat hubungan antar sesama, kel.
Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Mengikuti Kegiatan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Kamis tanggal 25 April 2024 sekira pukul 09.00 Wib berte.
Plt Bupati Asmar Hadiri Upacara Peringatan Hari Otoda Tahun 2024
PELITARIAU, Surabaya - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn.
Tim Sosialiasi dan Pemantauan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Polda Riau Datangi Mapolres Kepulauan Meranti
PELITARIAU, Meranti - Tim Sosialisasi dan Pemantauan Evaluasi Kinerja Penyelengg.
Kasdim 0301 PBR Hadiri Undangan Halal Bihalal Bersama Kapolda Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Masih dalam suasana di bulan Syawal, Kepala Staf K.