Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Warna-Warni Kisah Pasien Sembuh dari Cengkeraman Virus Corona
PELITARIAU, Jakarta - Kasus pasien positif corona per tanggal 18 April 2020 di seluruh Indonesia mencapai 6.428. Dari jumlah tersebut sebanyak 631 pasien berhasil disembuhkan namun pasien yang meninggal ada 535 jiwa.
Dari ratusan pasien yang berhasil lolos dari virus ini, Okezone merangkum "warna-warni" perjuangan mereka, berikut kisahnya:
1. Nenek 9 Cucu di Bekasi Sembuh, tapi Suaminya Meninggal
Ruretno Sari (71) pasien positif corona atau Covid-19 kini bisa kembali menghirup udara segar setelah pihak RS Siloam Kota Bekasi menyatakannya sembuh dari Covid-19 pada 30 Maret 2020 lalu.
Wanita yang memiliki sembilan cucu itu kini kembali ke pelukan keluarganya, meski dia harus ditinggalkan oleh sang suami, yang terlebih dulu terserang virus menular itu. Sang suami bernama Gunawan Soebroto meninggal usai mengidap corona. Nyawanya tak tertolong meski sudah menjalani perawatan.
Ruretno mengatakan, sang suami sudah memiliki gejala corona sejak 12 Maret 2020, dua hari setelahnya dia pun mengalami hal serupa.
"Seluruh badan saya sakit, begitu juga suami saya, kepala sakit, badan sakit. Untuk jalan saja benar-benar sakit, sampai-sampai saya harus diponggoh oleh anak-anak saya. Jalan ke kamar mandi juga harus dipapah sama anak-anak," tuturnya.
Ia kemudian memutuskan untuk ke UGD RS Kolombia untuk menjalani pemeriksaan namun tak kunjung sembuh. Pada 15 Maret ia memutuskan periksa ke RS Royal Progres, dan dilarikan RS Eka Hospital yang berada di Harapan Indah, Bekasi.
"Saya diinfus, dan langsung dimasukkan ke kamar. Dan pada sore hari tanggal 18 Maret 2020, saya mendengar kabar suami saya sudah meninggal dunia, karena pada hari itu suami saya kritis, suami saya sudah menajalani isolasi," katanya.
Ia mengaku terkejut mendengar kabar itu, sebab, sang suami tak pernah memiliki riwayat penyakit. Saat itu dirinya belum tahu bahwa telah terkena virus corona. Usai memakamkan sang suami kondisinya semakin parah hingga harus dilarikan ke RS Siloam, Kota Bekasi.
"Saya langsung dimasukkan ke ruang penyaringan dan setelah itu ke UGD, saya diinfus, dan hasilnya pun mengejutkan paru-paru saya kurang bagus, termasuk menantu saya juga yang ikut diperiksa, akhirnya saya diisolasi dan menantu saya harus diisolasi di rumah," terangnya.
Setelah menjalani rangkaian perawatan Ruretno bisa melawati masa-masa kritis akibat virus mematikan itu. Menurut dia, ada tiga hal yang membuat dirinya bisa bertahan. Pertama adalah, meminum obat-obatan atau vitamin yang diberikan oleh dokter dengan baik.
Kemudian berserah diri dan selalu memuji kepada sang pencipta. Dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta, maka dirinya bisa bertahan dan dinyatakan sembuh dari virus menular tersebut. Ketiga adalah dukungan dari keluarga. Karena itu, dirinya bisa kembali ke pelukan keluarga yang dicintainya.
"Ini yang tak kala penting, kesatuan keluarga saya, saya melewati itu semua karena dorongan, semangat anak dan menantu saya. Ini yang menyamangati semua," terangnya.
Karena tiga hal itu, akhirnya dirinya dinyatakan sembuh meski pun sang suami tidak tertolong akibat virus corona itu. "Mati hidupku karena tuhan, bukan karena corona, jangan takut ataupun khawatir, saat virus itu menyerang, tetaplah selalu memuji tuhan dan dekat dengan keluarga," bebernya.
2. Sempat Tak Percaya Positif Corona, Pasien di Batu, Malang Sembuh
Pasien berinisial D (23) asal Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung menceritakan kisahnya yang berjuang melawan corona melalui video kepada Okezone.
Perempuan yang bekerja di salah satu hotel berbintang di Kota Batu ini mengisahkan awalnya dia dikunjungi pihak Puskesmas Batu, di tempat kerjanya.
“Saya tanggal 17 Maret dari pihak puskesmas mau berkunjung ke hotel mau diadakan screening test Covid-19. Terus mereka semua dites satu per satu. Yang ada gejala kayak batuk atau demam yang menunjukkan gejala Covid-19 itu baru dites rapid sama swab,” kata D. **Prc5
sumber: okezone.com
Dirjen PP Beri Masukan Dalam Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa
PELITARIAU, Jakarta - Kejaksaan Republik Indonesi terus melakukan pembenahan, kh.
Komjak Ingatkan Jaksa Untuk Patuhi Pasal 143 KUHAP, Terdakwa Berhak Terima Surat Dakwaan
PELITARIAU, Jakarta - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mengingatkan insan Adh.
Hadapi Perusahaan Platform Digital, Dewan Pers Tak akan Tinggalkan Perusahaan Pers Berskala Kecil
PELITARIAU, Jakarta - Dewan Pers akan memberikan perhatian pada “Perusah.
Dubes Iran Terima Kunjungan JMSI Pusat
PELITARIAU, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerd.
AKBP Asep Sujarwadi Terima Penghargaan, Sebagai Tokoh Publik Pendukung Zakat Dalam Baznas Award 2024
PELITARIAU, Jakarta - Bertepatan dengan peringatan HUT ke-23 BAZNAS (Badan Amil .
JMSI Dukung Perpres Tentang Platfom Digital
PELITARIAU , Jakarta - Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2024 tentang Kewajiban Pl.