Kanal

Pedagang Selatpanjang Isi waktu Sore Bermain Layang-Layang

PELITARIAU, Selatpanjang - Rutin setiap dari kelompok pedagang di pasar Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti mengisi waktu sore dengan bermain layang-layang, permainan ini juga di ikuti anak-anak lokal serta anggota kepolisian di Selatpanjang.

Memang asik menyaksikan kelompok yang bernama layang-WAW ini, layang-layang yang diterbangkan keudara berbunyi keras saat di hembus terpa udara kencang, pengrajin layang-layang yang memiliki serunai inipun memilih bambu yang bagus dan keras, bambu yang digunakan untuk membuat layang-layang tersebut di bawa dari Sumatra barat (Sumbar).

Rafli (51) pemilik layang-layang yang sedang menerbangkan layang-layangnya berbincangan dengan pelitariau.com Kamis (5/2) menjelaskan, kalau layang-layang yang terbuat dari bambu yang ternyata di bawa dari Sumatera Barat atau (Sumbar), dan berupa pelastik untuk layang tersebut.

Peminat dari si pemain Layang-layang tersebut tidak hanya anak kecil dan para remaja, namun juga di minati segelintir orang-orang Dewasa yang sudah berumur, dan ternyata juga ada dari anggota Kepolisin yang memainkan Layangan tersebut.

Menurut Rafli (51), Pemain dan pembuat Layang-layang, menerbangkan layangan tersebut di lakukannya rutin hampr setiap hari, bahkan hobinya membuat layangan bisa mendatangkan uang sebab layangan karyanya dihargai Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu perlayangan.

"Bambu di Selatpanjang ini kurang bagus, makanya saya bawa dan saya pesan bambu untuk membuat layangan dari Sumbar, karena bambu di Sumbar lebih bagus," jelasnya.


Untuk membuat layangan kata Rafi, dalam satu hari bisa membuat 3 layangan, membuat layangan tersebut di rumahnya sendiri Jalan Banglas Selatpanjang sebelah Pondok Variasi. "Kalau mau buat layangan silah datang kerumahnya,"ujar Rafli sambil tertawa kecil.***

Penulis: Doni Ruby Sputra


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER