Kanal

Ci Mia, Warga Keturunan Tionghoa Asal Selatpanjang Pulang Kampung

PELITARIAU, Meranti - Dimulai nya acara Ci Mia atau Sembahyang kuburan Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti,  mulai hari ini dan beberapa hari ke  depan akan diramaikan dengan kepulangan warga Tionghoa dari luar kota bahkan luar Negri untuk melaksanakan acara ritual  Ci Mia atau Sembahyang Kuburan, yg di mulai  tepatnya dari tanggal 26 Maret 2018 mendatang.

Ci Mia atau Sembahyang Kuburan merupakan kepercayaan turun temurun yang wajib dilaksanakan  rutin setiap tahun oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Kepada awak media pada Sabtu (24/3/2018) , pukul 11.30 wib,TJUAN AN. SH  (50 ) Sekretaris  pengurus YSUBB dan merangkap  koordinator  tempat pemakaman  Tionghoa  mengatakan , tiap tahun pada jadwal Ci Mia atau Sembayang Kubur, warga Tionghoa asal Selatpanjang yang tinggal di luar kota, pasti pulang kampung.

Untuk Ci Mia tahun 2018 ini, panitia sudah membuat  persiapan dari keamanan seperti  penerangan di lokasi pekuburan agar areal makam lebih terang.Panitia juga bekerjasama dengan pemuda setempat dalam pengaturan parkir kenderaan khususnya roda dua milik pejiarah.

Tidak lupa Cuan An menghimbau, bagi para peziarah yang akan melaksanakan Ritual Ci Mia,  sebaiknya dilaksanakan pada pukul 05:00 wib setelah petugas makam datang ke lokasi.

Hal ini sangat penting , demi kenyamanan dan keamanan bagi para pejiarah, soalnya terkadang, ada  yang melaksanakan sembahyang Kubur pada pukul 03.00 wib, kita khawatir terjadi hal- hal yang tidak diinginkan, ucap Tjuan An. SH.

Pada kesempatan berbeda, A Sun (38) , salah seorang warga Tionghua yang beralamat di Jalan Sungai Juling, Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, menuturkan tiap tahun ia melaksanakan sembayang Kuburan di Pemakaman Kampung Baru.

Hari besar ini merupakan hari yang sangat sakral, sebab pada hari Ci Mia adalah hari dimana seluruh orang Tionghoa melaksanakan sembahyang untuk memberikan penghormatan kepada orang tua dan leluhur.

Pada perayaan Imlek, masih boleh kalau ada keluarga yang tidak bisa pulang kampung, tapi kalau pada pelaksanaan sembayang kuburan ini yang  jauh di luar Negeri pun harus datang, tutur A Sun.

Begitulah penting nya Ritual ini sebab sudah merupakan budaya dan kepercayaan bagi kami orang Tionghoa," mulai dari leluhur kami sejak dahulu ucapnya lagi.Asun juga menjelaskan, bahwa Sembanyang kuburan ini dilakukan sekali dalam satu tahun, dan akan dilaksanakan selama 20 hari.

Sesuai penanggalan China, Ci Mia dilaksanakan mulai dari tanggal 7 sampai tanggal 27 bulan 2, dan  puncaknya jatuh pada tangal 17," paparnya.

Jika ada yang ingin melakukan perbaikan terhadap makam yang rusak, biasanya  itu dilakukan mulai tanggal 7 sampai 16, atau pada tanggal 18 sampai 27 bulan 2,  menurut penanggalan tahun china.Sedangkan pada hari puncak sembayang kuburan yakni pada tanggal 17 bulan 2 tahun China, tidak boleh lagi ada aktivitas perbaikan atau pekerjaan yang dilakukan," paparnya

Lebih jauh A Sun menjelaskan, bahwa dalam adat istiadat warga Tionghoa , walaupun seseorang itu kaya raya, tapi jika tidak melaksanakan sembahyang kubur bersama keluarganya, maka citra dan nama baik keluarga tersebut akan tercoreng dimata masyarakat Tionghoa lainnya.

Jadi memang sembayang kuburan merupakan Ritual yang wajib dilaksanakan orang Tionghoa, sebab saat sebahyang, selain berdoa untuk kesejahteraan dan keselamatan kita, juga berdoa untuk kemajuan daerah ini.**rls/adit


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER