Kanal

Pilkades Serentak 69 Desa di Rohul Rawan Gesekan Sosial

PELITARIAU, Rohul - Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Rohul menyatakan hampir seluruh desa yang melaksanakan Pemilihan kepala Desa (Pilkades) serentak tahap pertama, memiliki potensi kerawanan terjadinya gesekan sosial.

Untuk itu diharapkan kepada seluruh Calon Kepala desa (Cakades) yang maju dalam Pilkades serentak, tidak melakukan  kampanye hitam, menjelek-jelekan calon lain. Serta lebih menonjolkan program kerja yang ditawarkan kepada masyarakat setelah terpilih.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPMPD Kabupaten Rohul, Abdul Haris usai Tes Tertulis Calon Kades di Kantor Koordinator Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pasir Pengaraian, Kamis (3/11).

Menurut Abdul Haris sebagian besar Calon Kades yang maju pada bursa Pilkades serentak di 69 desa umumnya memutuskan maju karena menganggap memiliki basis masa keluarga menjadi lumbung suara saat pemilihan nanti. Bahkan sebagian Calon Kades rata-rata melibatkan keluarga mereka dalam Tim Pemenangan untuk menjaring suara.  

"Tentunya jika ada salah satu Calon atau Tim yang yang menjelek-jelekan Calon lain (Black Campaigen) yang notabenenya adalah keluarga mereka, maka itu dikawatirkan  menimbulkan ketidaksenangan serta dikawatirkan memancing gesekan sosial yang memicu terjadinya konflik horizontal", Jelasnya.

Ditegaskannya, untuk mengantisipasi terjadinya gesekan sosial pada pelaksanaan Pilkades serentak ini, BPMPD Rohul sudah jauh-jauh hari  membuat langkah antisipasi. Salah satu langkah antisipasi itu yakni diharuskanya Calon Kades mendapatkan Rekomendasi dari Ninik Mamak adat desa masing-masing.

Rekomendasi dari ninik mamak ini juga sudah dituangkan dalam Peraturan daerah (Perda) No. 4 Tahun 2016, serta Peraturan bupati (Perbup) sebagai Petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan pilkades serentak. BPMPD juga terus berkoordinasi dengan Kepolisian resort (Polres) Rohul dan TNI agar pelaksanaan pilkades berlangsung Kondusif pada 1 Desember mendatang.

"Peran ninik mamak sangat diharapkan untuk mencegah  terjadinya Konflik sosial (Social conflict), diharapkan ninik mamak dapat memberikan nasehat kepada anak kemanakanya. Apalagi kebanyakan calon yang maju pilkades itu bahkan ada yang berasal dari satu keluarga", Imbuhnya.

Ketika dikonfirmasi terkait Potensi kerawanan terjadinya Politik Uang (Money Politic) dalam pilkades serentak, Haris menyebutkan hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap Pola Pemilih. Hal itu didasari  karena masing-masing Calon memiliki pemilih Loyalis yang berasal dari keluarga masing-masing.  

"Money Politic tidak terlalu berpengaruh, karena yang maju Pilkades itu rata-rata punya basis masa keluarga yang Loyal, tentunya mereka akan bantu keluarganya sendiri", Ujarnya.

Mantan Kepala Dishubkominfo Rohul ini juga mengharapkan agar pelaksanaan Pilkades serentak di 69 Desa di Kab. Rohul berjalan Aman dan Kondusif. Pemahaman di tengah masyarakat bahwa Pilkades sebagai  alat Demokrasi untuk mempersatukan masyarakat bukan sebagai alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan.

"Jadi kita harapkan masyarakat dapat berpikir dewasa dalam berpolitik, jika ingin mensosialisasikan keluarga yang maju jangan memaksakan pilihan kepada orang lain.  Tonjolkan saja program kerja yang berkualiatas, sehingga Pilkades serentak ini berlangsung secara kondusif dan berkualitas", Pungkasnya.***(hen)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER