PELITARIAU, Meranti- Saat melakukan sidak di Dinas Pertanian Peternakan Dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Meranti, pada Selasa (26/07) di Jalan Dorak Selatpanjang.
Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti H Said Hasyim beserta para Asisten tidak mengetahui kalau di lantai dua DPPKP Kepulauan Meranti, tepatnya di ruang rapat Kepala Dinas (Kadis) DPPKP Meranti sedang kedatangan tamu dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Ham Riau.
Turut hadir pada rapat tersebut, Kabid Pelayanan Hukum Nurhasnawati, Kasubbag Pelayanan AHU & HKI Nilawati serta Dewi Sri Wahyuni, Asisten II Anwar Zainal, Asisten III T Akhrial, Kepala DPPKP Yulian Norwis dan Sekretaris DPPKP Sihana.
Disaat itu pula, Wabup H Said Hasyim sangat menyambut baik kedatangan mereka tersebut, agar nantinya dapat memberikan produk-produk yang ada di Kabupaten Meranti menjadi hak paten dan berkualitas.
Sementara itu, H said Hasyim juga menjelaskan kalau sagu di Kabupaten Meranti termasuk salah satu sagu yang terbaik di Indonesia, bahkan telah mendapatkan sertifikat. "Untuk kopi luak (kopi liberika) pun juga kita mendapat sertifikat yang sangat diakui dan ini sudah terbukti Kabupaten Meranti termasuk penghasilan sagu terbesar se-Indonesia," pungkasnya.
"Cuma kekuarangan kita yakni daerah meranti ini masih bahan baku dan kualitas sagunya masih rendah dibandingkan dengan Cirebon. Hampir sekitar 55% sagu meranti dibawa kejawa sana untuk diproduksi dan diolah disana," katanya.
Sementara itu, Kepala bidang Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Riau,
Nurhasnawati SH mengatakan kedatangan pihaknya ke DPPKP Meranti adalah untuk memperkenalkan produk–produk dan makanan khas Meranti ini nantinya.
"Nantinya kita akan jadikan hak paten, baik secara personal maupun krominal. Sehingga nantinya bisa dikembangluaskan dan produknya bisa terkenal sampai nasional bahkan internasional," terangnya.
Dirinya juga mengharapkan kedepannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti agar lebih sering mempromosikan makanan khas Meranti. "Nantinya Kabupaten Meranti jadi tuan rumah untuk masakan 350 jenis makanan sagu untuk pecahkan rekor dunia bekerjasama dengan APJI ini. Hal tersebut sangat baik dan perlu dipertahankan," harapnya.***