Kanal

Jokowi Tabuh Genderang Perang Terhadap Narkoba

PELITARIAU, Jakarta - Penyalahgunaan narkoba hingga kini masih menjadi persoalan serius yang menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan.

Aktivitas peredaran narkoba di Indonesia semakin meningkat. Pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba.

Presiden Joko Widodo secara khusus menggelar rapat terbatas untuk membahas pemberantasan narkoba dan program rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, di Kantor Presiden, Rabu (24/2/2016) sebagaimana dikutip kompas.com.

Jokowi ingin para pembantunya melaporkan perkembangan terkait masalah narkoba di Indonesia.

"Saya ingin langkah-langkah pemberantasan narkoba lebih gencar, lebih berani, lebih gila lagi. Komprehensif dan terpadu," kata Jokowi, saat membuka ratas.

Jokowi meminta Badan Narkotika Nasional, Polri, TNI, Kemenkumham, Kemenkominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, serta Ditjen Bea dan Cukai bergerak bersama menanggulangi masalah narkoba.

Selain itu, tegas dalam penindakan, menutup celah penyelundupan, dan menjalankan program rehabilitasi untuk memutus rantai penyalahgunaan narkoba.

Sinergi kementerian/lembaga dan peran aktif masyarakat diyakini menjadi kunci keberhasilan dalam peperangan melawan penyalahgunaan narkoba.

Menurut Jokowi, narkoba adalah masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini.

Dalam sebuah kesempatan, Jokowi pernah menyampaikan korban meninggal dunia akibat narkoba di Indonesia dalam satu hari mencapai 50 orang.

Dalam satu tahun, korban meninggal dunia akibat narkoba bisa mencapai 18.000.

Pada 2015, jumlah pengguna narkoba yang terdaftar direhabilitasi mencapai 4,5 juta orang.

"Hilangkan ego sektoral, semuanya keroyok ramai-ramai," ujarnya.

Jokowi juga meminta kampanye mengenai bahaya narkoba dilakukan dengan kreatif. Harapannya, masyarakat akan mudah memahami dan tidak berhubungan dengan barang haram tersebut.**


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER