PELITARIAU, Pekanbaru- Pasca kerusuhan dan penembakan dengan menggunakan busur panah terhadap salah seorang Mahasiswa asal Riau dan juga peserta kongres HMI di salahsatu hotel di Kota Pekanbaru malam tadi (22/11), pagi ini Senin (23/11) Kapolresta Pekanbaru melakukan swiping terhadap seluruh peserta kongres di gelanggang remaja Jalan Jendral sudirman Pekanbaru.
Saat dijumpai pelitariau.com usai menggelar apel pasca swiping di gelanggang remaja, Kapolresta Pekanbaru Aries Syarif Hidayat mengatakan hasil dari swiping ini mendapatkan sejumlah senjata tajam yang jumlahnya belum bisa dihitung.
"kemungkinan sebanyak 9-10 barang bukti dan itu berbagai jenis senjata tajam seperti senjata rakitan, badik atau parang, peluru gotri dan ada juga ditemukan bekas diduga bahan sabu," ungkap Kapolresta Pekanbaru Aries Syarief Hidayat kepada pelitariau.com, saat ditemui usai apel swiping.
untuk menindak lanjuti hal ini Polresta Pekanbaru yang di pimpin oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarief Hidayat mengatakan untuk barang bukti yang ada pemiliknya karena ada juga ditemukan barangbukti yang tidak ditemukan pemiliknya, sementara akan dilakukan penelitian lebih lanjut dan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sebanyak enam orang.
"Kami akan lakukan kepada enam orang yang memiliki senjata tajam ini untuk diteliti secara intensif dan di periksa," ungkap Aries.
Mengingat Gelanggang remaja yang semula akan digunakan sebagai salah satu gedung untuk kongres HMI kini telah beralih fungsi menjadi tempat penampungan Ribuan HMI asal makassar. Menurut salah seorang fasilitator HMI saat ditemui pelitariau.com di gelanggang remaja Pekanbaru mengatakan hingga kini panitia lokal tidak bisa ditemui, bahkan seluruh No Hanphone mati.
"Kami sebagai fasilitator kawan-kawan HMI di sini kepada panitia, merasa sedih dan kecewa, karena seluruh agenda seperti tari-tarian dan yang lainnya, sudah di persiapkan berbula-bulan tetapi terancam tidak bisa ditampilkan karena masalah yang tengah di hadapi HMI kini," ungkap salah seorang kader HMI yang tidakmau disebutkan namanya, "lanjutnya semua panitia lokalpun tidak dapat dihubungi hingga kini, bahkan No kontaknyapun tidak akif,"ungkapnya.***osp