Kanal

Plt Gubri: "Asap Riau Masih Kiriman dari Sumsel dan Jambi"

PELITARIAU,Pekanbaru- kondisi Provinsi Riau khusunya kota Pekanbaru saat ini, masih tertutup kabut asap pekat, sejak seminggu yang lalu hingga saat ini, belum ada perubahan yang berarti dari beberapa usaha yang di lakukan oleh Satgas Penanggulangan bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan (karlahut), Tehnik Modifikasi Cuaca (TMC) hingga waterbombing sudah dilakukan dengan maksimal, namun beberapa minggu belakangan ini semua itu seakan terhenti, hal ini menurut pantauan BMKG Stasiun Pekanbaru, masih belum tampaknya awan di atas langit Pekanbaru sehingga tidak bisa dilakukannya TMC.

Hingga senin pagi, (5/10) saat di selenggarakannya HUT TNI ke 70 di pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, ditengah pekatnya kabut asap, info yang di peroleh dari BMKG, pagi tadi jarak pandang di Kota Pekanbaru berkisar 200 meter (asap), dengan jarak yang mini ini pada penyelenggaraan HUT TNI kali ini tidak menampilkan atraksi dari pesawat tempur yang bermanufer di langit Pekanbaru, namun hal ini tidak berpengaruh pada kemeriahan HUT TNI ke 70 kali ini hilang, karena banyak juga menampilkan atraksi-atraksi yang sangat luar biasa dari anggota TNI dan yang lainnya.

saat di jumpai usai menjadi inspektur upacara HUT TNI ke 70, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada pelitariau.com mengatakan kabut asap yang ada di Provinsi Riau ini masih kiriman dari Sumatra selatan dan Jambi, dominan titik api di Sumsel dan jambi hampir 1000 lebih, dan anginpun memicu kabut asap yang pekat di Riau dan Kota Pekanbaru, karena menurut BMKG Stasiun Pekanbaru angin masaih dari arah selatan menuju utara.

"kabut asap yang ada di Provinsi Riau saat ini masih kiriman dari Sumatra selatan dan Jambi, dominan titik api di Sumsel dan jambi hampir 1000 lebih," ungkap Plt Gubri di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Terkait semakin bertambah parahnya kabut asap yang melanda Riau saatm ini, belum membuat pemerintah pusat untuk menaikan status bencana nasional, dikarenakan yang berhak menaikan status menjadi bencana nasional adalah Presiden dan Satgas Nasional.

"biarlah satgas Nasional yang memutuskan, yang jelas kita tetap Pemprov Riau dan Satgasnya tetap melakukan tugas yang sudah ada untuk mematikan api, dan fokus kita yang kedua dalam penanggulangan penyakit akibat pencemaran udara ini," ungkap Andi Rachman.

Saat disinggung masalh berkordinasi dengan Sumsel dan Jambi guna penanganan bencana asap ini, Plt gubernur Riau mengatakan Pemprov Riua sudah melakukan Kordinasi di tinggkat pusat beberapa hari lalu di Jakarata di pimpin oleh Menkopolhukam, yang dihadiri oleh seluruh Provinsi terkait kebakaran lahan dan hutan (karlahut) sebanyak 6 Provinsi di Indonesi, Sumatra dan Kalimantan.

"sebetulnya kordinasi itu sudah dilakukan di tingkat pusat baru berapa hari lalu, Rakor yang di pimpin oleh Menkopolhukam dan semuanya hadir 6 (enam) Provinsi dan termasuk juga mentri terkait dan kepal badan dan lembaga terkait, hadir semua," ujar Andi Rachman.**osp
 


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER