Kanal

Guna Mengatasi Masalah PKL, Pj Bupati Kunjungi Kota Tua

PELITARIAU, Solo- Dalam rangka mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Pengelolaan Pasar Tradisional, Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Edy Kusdarwanto bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melakukan study ke Kota Solo, pada Kamis (17/09) kemarin.

Tujuannya ialah untuk belajar kepada pemerintah daerah sekaligus mengunjungi langsung beberapa pasar tradisional yang tergolong sukses mengangkat ekonomi masyarakat.

Turut bersama rombongan Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan(Kadisperindag) Drs Syamsuar, Kepala Dinas  Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kepulauan Meranti Joko Surianto, Kepala Bagian Umum T Azman, Kepala Bagian Ekonomi Agus Yanto, Kepala Bidang Pasar Maharyudin, Kepala Bidang Ekonomi (Bappeda) Budi Hartoyo serta Staf Humas Sekrertaris Daerah Kabupaten Meranti.

Setiba di Kota Solo, Pj Bupati dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke kantor Walikota Solo dan disambut baik oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Kota (Setko) Solo Said Ramadhan dan jajaran. Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Walikota Solo tersebut, Asisten I Sekretaris kota Solo memaparkan profil Kota Solo dengan berbagai program dan potensi yang dimiliki.

Sebagai salah satu kota tua di Indonesia yang berada diwilayah Kasusunan Surakarta telah berdiri sejak 16 Juni 1946, jauh berpengalaman dari Kabupaten Meranti yang baru berusia 6 tahun.

Namun meski berusia tua Solo hanya memiliki luas wilayah 44.4 KM dengan jumlah penduduk yang cukup padat yakni 563 ribu jiwa, dan menariknya karena merupakan kota Hiterlan, jumlah penduduk ini dapat bertambah 5 kali lipat hingga 2-4 juta jiwa diwaktu siangnya.

Dengan APBD yang hampir sama dengan Kabupate Meranti yakni 1,6 T rupiah dan PAD 341 M rupiah, Pemda Solo berupaya mewujudkan 5 program kemasyarakatan yakni Waras, Wasis, Wareg, Mapan serta Papan. Salah satu program Pemerintah Kota (Pemko) Solo merupakan Emrio dari program utama Presiden RI Jokowi yang kini dikenal dengan Kartu Indonesia Hebat.

Yang cukup mengesankan adalah bagaimana Pemko Solo melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar yang dulunya kumuh kini menjadi sangat representatif namun tidak meninggalkan kesan sebagai sebuah pasar tradisional yang memiliki nuansa daerah.

"Kami telah melakukan Penataan PKL dengan memindahkan 1000 PKL yang sangat kumuh penuh premanisme ketempat yang baru, mereka diberikan tempat dagangan baru secara gratis ditempat yang kami tentukan," papar Said Ramahan.

Keberhasilan pemindahan PKL Banjarsari ke Pasar Silir itu menjadi salah satu keberhasilan Jokowi dalam menata PKL dan pengelolaan Pasar. Adapun dalam pemindahan PKl itu, Pemko Solo melakukan cara persuasif dengan terus melakukan komunikasi intensif bersama pedagang hingga akhirnya mau mengikuti keinginan Pemda.

Menjawab pertanyaan Kepala Dinas Perindag Kabupaten Meranti Syamsuar, soal dana pembangunan Pasar, Asisten I Said Ramadhan mengatakan setiap tahun diusulkan oleh dinas teknis lewat APBD sebesar 5 M yang dilakukan secara bertahap.

Selain itu juga melibatkan rekanan lewat dana CSR seperti dalam pembangunan pasar Klewer sebesar 10 Miliar rupiah untuk pembangunan Kios. Selain itu juga mendapat bantuan dari Kementerian Perdagangan RI sebesar 159 Miliar rupiah.

Seperti dijelaskan Kadis Pengelolaan Pasar Kota Solo Suprapto, Pemko Solo menyadari bahwa pasar tradisional merupakan sebuah kekuatan Micro Ekonomi, dam UKM masyarakat menengah kebawah untuk itu harus dipertahankan dari serangan pasar modern yang kian banyak.

Caranya dengan membuat Perda yang membatasi Mall sejenis. "Pasar Tradisional dengan jumlah pedagang 500 yang bekerja bisa lebih banyak, beda dengan Mall yang untungnya satu orang tapi yang menderita banyak orang," jelasnya yang bisa membuat pedagang kecil gulung tikar.

Dan yang terpenting Pemko Solo dalam pengelolaan Pasar tidak hanya berorientasi profit tapi juga melakukan pendekatan kultural budaya. Dalam memberikan peningkatan pengetahuan, pedagang di Solo juga diberi pembinaan dan kerjasama dengan pihak Bank, selain itu Pemda juga melakukan promosi lewat media.

Usai mendengarkan pemaparan Asisten I Pemko Solo dan jajaran SKPD terkait, Pj Bupati H Edy Kusdarwanto mengucapkan terima kasih dan akan menjadikan referensi bagi Meranti dalam hal penataan PKL dan pengelolaan Pasar.***wr


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER