Kanal

PSMTI Kota Pekanbaru Taja Festival Duan Wu Jie 2022

PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam merayakan hari Duan Wu Jie yang jatuh pada hari Jumat (03/6/22) Go Gwek Chue Go kemarin, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pekanbaru menggelar Festival Duan Wu Jie  (Kue Bakcang), di kantor Sekretariat PSMTI Riau Jalan Setiabudi Pekanbaru, Sabtu pagi 4 Juni 2022.

Festival yang ditaja PSMTI Kota Pekanbaru ini turut dihadiri jajaran pengurus PSMTI Riau, para Relawan PSMTI Riau Peduli, pengurus PSMTI Kampar, Ibu-ibu Perwanti PSMTI Riau, serta Muda-mudi dan sejumlah Mahasiswai Tionghoa Pekanbaru.

Dalam festival ini, Panitia memberikan tips-tips cara membuat dan membungkus Bakcang, dilanjutkan dengan penyampaian asal muasal Festival Duan Wu Jie yang disampaikan oleh Romo Ket Tjing salah seorang Pengagum Budaya Tionghoa yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PSMTI Riau bidang humas dan media, Kemudian festival ini diakhiri dengan acara makan bakcang bersama.

Ketua Pantia Tutik Whan Nurmi, kepada PELITARIAU mengatakan, Festival ini dilaksanakan setiap tahun untuk melestarikan budaya Tionghoa. 

"Tahun ini, festival perayaan Duan Wu Jie, kami rayakan dengan cara mengajak warga Tionghoa untuk belajar membuat, membungkus dan memasak kue bakcang," ujar Tutik.

Ia berharap kegiatan ini  dapat melestarikan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda tentang salah satu budaya Tionghoa. 

Dalam perayaan Duan Wu Jie ini kata Tutik, identik dengan makan kue bakcang, yang terdiri dari bacang dan kicang. 

"Makanan ini terbuat dari beras ketan serta dibungkus dengan daun bambu. Ada Kicang tanpa isi didalamnya, yang dimakan dengan selai atau gula merah. Sedangkan bacang berisi daging halal, bisa juga berupa vegetarian, saat ini kue bakcang sudah mempunyai banyak variasi rasa," terangnya.

"Warga sangat antusias belajar membungkus kue bakcang, Mudah-mudahan kami dapat mensosialisasikannya atau roadshow ke berbagai sekolah dan organisasi Tionghoa untuk lebih mengenalkan kue bakcang ini, sebagai salah satu kebudayaan Tionghoa," harap Tutik lagi.

Masih menurut Tutik, Selain memiliki nilai budaya, kue bakcang ini memiliki nilai ekonomi, karena isi kue bakcang bisa di Kreasikan atau disesuaikan dengan selera masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Seni dan Budaya, Leo Hady Hastomo berharap,  perayaan festival ini dapat melestarikan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda tentang salah satu budaya Tionghoa. Kemudian mengerti cara membuat kue bakcang.

"Duan Wu Jie merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa. Mempunyai makna cinta kebangsaan, ya," ujarnya.

Festival ini kata Leo Hady,  disebut juga Dragon Boat Festival, yakni salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa.

"Perayaannya ini jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek," tutupnya. **Prc7


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER