Kanal

Ngeri! Pria Ini Tak Sadar Ada Pisau Nancap di Dadanya Setahun Lebih usai Ditikam

PELITARIAU, Filipina - Pria di Filipina, Kent Ryan Tomao, ditikam orang dalam sebuah insiden 14 bulan yang lalu. Namun, dia tidak sadar, pisau yang digunakan pelaku ternyata masih menancap di dadanya hingga saat ini.

Tomao mengaku ditikam saat sedang dalam perjalanan pulang bekerja di Kota Kidapawan, Filipina, pada Januari 2020. Setelah dilarikan ke rumah sakit, petugas medis diduga hanya menjahit luka luarnya saja dan memberinya obat penghilang rasa sakit.

Ternyata, tanpa disadari sebilah pisau yang patah masih sepanjang 10 cm bersarang di dadanya. Kent tidak menyadarinya sampai saat dia menjalani pemeriksaan kesehatan untuk syarat melamar pekerjaan baru, Selasa (23/3/2021) lalu.

Hasil rontgen terbaru menunjukkan, pisau tajam tersebut masih bersarang tepat di dadanya di samping tulang rusuk. Lebih mengerikannya lagi, letak pisau itu hanya berjarak beberapa inci dari paru-parunya dan nyaris melukainya.

“Para dokter tampaknya lalai dan tidak memeriksa luka saya dengan benar. Saya yakin mereka yang merawat saya tahun lalu bersalah atas apa yang terjadi. Mereka harus bertanggung jawab dan memperbaiki luka saya,” ujar Kent, dikutip India Times, Minggu (28/3/2021).

Dia mengaku kecewa dan sangat marah. Kent pun menuntut agar para dokter yang menjahit lukanya dulu segera melepaskan potongan pisau itu.

Dia mengklaim, saat berada di rumah sakit pascainsiden penikaman tahun lalu, luka-lukanya hanya dijahit untuk menghentikan pendarahan. Dia lalu diberi obat penghilang rasa sakit dan disuruh pulang.

“Sakitnya memang beberapa kali terasa, tetapi tidak parah. Selama ini saya hanya menahan dan membiarkan sakitnya hilang sendiri. Sekarang saya lega karena saya tahu masalah sebenarnya,” kata Kent.

Dengan kondisi saat ini, dia tidak dapat bekerja sebagai penambang karena perusahaan berpikir tidak aman baginya untuk bekerja dengan benda tajam yang masih tertanam di dadanya.

Kent masih belum memiliki rencana untuk mengambil tindakan hukum terhadap rumah sakit yang merawatnya. Dia hanya ingin para dokter untuk segera memperbaiki lukanya, karena dia tidak punya biaya untuk menjalani operasi. **prc4


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER