Kanal

Komunitas Punk Kerinci Kembali Resahkan Warga

PELITARIAU, Kerinci-Anak punk  ibaratnya penyakit menular, makin lama jumlahnya makin ramai saja. Padahal beberapa kali sudah dirazia sejumlah organisasi seperti FPI juga Satpol PP.

 

Namun sepertinya mereka tak kapok dan makin ramai saja. Tampilan yang berbeda dengan khalayak juga menjadikan komunitas ini dinilai serem dan jauh dari budaya ketimuran.

 

Demikian diungkapkan Rusydi (43), warga Pangkalan Kerinci, Selasa (21/10). Menurutnya anak punk ini jelas jauh dari agama, pakaian dan tampilannya saja sudah tidak senonoh, badan bertato segala, bagaimana mau beribadah.

"Yang jelas warga minta anak punk jangan jadi momok yang meresahkan di Pelalawan. Pemda harus segera bertindak," harapnya. 

Terpisah Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Pelalawan Ir H Syaugi Syahab juga membenarkan sudah banyak kembali laporan diterima terkait keberadaan anak punk.

 

"Warga sudah banyak melapor kembali ke FPI terkait makin ramainya komunitas ini di Pangkalan Kerinci. Ya laporan warga ini terkait aksi penertiban simpatik yang kita lakukan sebelumnya," tandasnya. 



Ditanya kapan penertiban simpatik akan digelar FPI, Syaugi mengatakan, aksi kapan saja bisa dilakukan FPI.

 

"Insya Allah, sebenarnya kita ingin segera respon keluhan masyarakat. Tak hanya soal anak punk ini, tapi informasi tentang penyakit masyarakat lainnya. Namun, karena masalah ini menjadi tanggungjawab semua pihak, terutama Pemkab Pelalawan melalui dinas terkait. Maka adalah lebih baik jika dinas tersebut segera menanggapi masalah tersebut," katanya. (kor. htl) 
 

Editorial: Rio Ahmad


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER