Kanal

Reses Anggota DPD RI Instiawati Ayus, Wabup Meranti Minta Mengatasi Abrasi Pulau Rangsang

PELITARIAU, Meranti - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Riau, Instiawati Ayus menggelar reses di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam resesnya Instiawati Ayus lebih mendengarkan dan menyelesakan masalah yag sedang di alami Kabupaten Kepulauan Meranti salah satunnya abrasi yang terjadi pulau rangsang yang sudah menenggelamkan puluhan meter daratan.
 
Dalam sambutannya, Instiawati Ayus mengaku cukup prihatin dengan kondisi abrasi di Pulau Rangsang. Keprihatinan itu disampaikannya kalau, kedatangannya untuk menyerap aspirasi masyarakat. Untuk itu dia ikut menyertakan pejabat dari empat kementerian yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Ia sendiri mengaku sudah sering berkunjung ke Meranti dan sudah mengetahui betul persoalan abrasi.  
 
"Kita memang fokus tentang masalah abrasi ini, terlebih pulau terluar yang terbesar itu ada di Meranti. Perlu ada solusi bersama untuk dirumuskan antara Pemerintah kabupaten, pemprov dan pemerintah pusat  guna mengatasi abrasi ini. Kita harus bekerja keras memikirkan dan mengusulkan agar penanganan abrasi ini menjadi prioritas," ungkapnya
 
Dalampada pertemuan reses Instiawati Ayus, tampak hadir Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim dan jajaran Pemkab Meranti yang digelar di Aula Kantor Bupati, Rabu (9/11/16) malam.
 
Pertemuan di aula kantor bupati bersama  DPD RI dapil Riau tersebut di manfaatkan dengan baik Wakil Bupati Meranti Drs H Said Hasyim untuk meminta bantuan mengatasi masalah abrasi Pulau Rangsang serta mengembangkan potensi pertanian di daerah ini. Wabup berharap DPD ikut merekomendasi kepada pemerintah pusat agar menyediakan anggaran proporsional untuk mengatasi masalah abrasi tersebut.
 
“Rata-rata abrasi di pantai utara Pulau Rangsang bisa mencapai delapan meter per tahun.  Kondisi ini sangat memprihatinkan dan kita mengharapkan program dari provinsi dan pusat mengatasi masalah abrasi ini,” ungkap Wabup.
 
Menurutnya, Pemkab dan masyarakat setempat sudah berupaya mengatasi masalah abrasi ini. Namun keterbatasan anggaran Pemkab membuat upaya tersebut kurang maksimal. Demikian juga upaya masyarakat menanam mangrove, tidak semuanya berhasil.
 
Selain itu,  kondisi sektor perkebunan sebagai penopang utama perekonomian masyarakat yakni perkebunan sagu, kopi, karet dan kelapa juga menjadi pokok pembahasan Said Hasyim pada DPD RI tersebut. Karena,  selain sagu dan kopi yang memiliki potensi dan prospek pasar yang cerah, namun karet dan kelapa membutuhkan peremajaan mengingat tanaman karet dan kelapa yang ada sekarang sudah tua-tua sehingga kurang produktif.
 
Lebih jauh Wabup menegaskan Kepulauan Meranti masih terisolir berbanding kabupaten kota lainnya di Riau. Untuk itu butuh program pembangunan yang mendekatkan jarak Meranti dengan Pulau Sumatera, yakni jalan, jembatan, dan pelabuhan. "Kita sudah rencanakan membangun dermaga roro di Tanjung Sari yang akan melayani rute ke Kepulauan Riau," ujarnya. **Eka

Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER