Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6411 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 2988 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7783 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1590 Kali
Belum Serah Terima
Hanya Rp 7,2 milyar, Jaksa Sudah Priksa Proyek Optimaliasai Listrik Distamben Inhu
Bangunan RS Indrasari Rengat di jalan lintas timur Kelurahan Pematangreba Kecamatan Rengatbarat
PELITARIAU,Rengat- Terkait dengan pengadaan optimalisasi listrik milik Dinas pertambangan dan energi (Distamben) Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) yang terjadi beberapa kali adendum (perubahan kontrak,red) sudah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) rengat.
Kegaiatan yang dikerjakan tahun 2015 lalu menggunakan anggaran RS Indrasari Rengat yang di titipkan pada Distamben Inhu senilai Rp 8,2 milyar, dengan berbagai persoalan yang terjadi dalam kegiatan tersebut maka terjadi perubahan anggaran pertama Rp 7,9 milyar kemudian ada beberapa kegiatan yang tidak selesai maka pembayaran total kepada pihak kontraktor yang mengerjakan hanya Rp 7,2 milyar.
Plaksana tugas (Plt) Kadistamben Inhu Sapridawati kepada pelitariau.com mengungkapkan, dengan adanya persoalan dalam kegiatan proyek optimalisasi listrik untuk RS Indrasari Rengat Rp 8,2 milyar sudah di periksa oleh kejaksaan, selain itu juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan penghitungan dalam pekerjaan proyek optimalisasi listrik.
"Kegiatan optimalisasi listrik melewati beberapa tahapan teknis tentang prosedur pengadaan, proyek ini sudah di periksa Kejaksaan," kata Sapridawati saat ditemui di Distamben Inhu.
Syafridawati juga mengakui, bahwasanya proyek pengadaan optimalisasai listrik di RS Indrasari berawal atas usulan pihak ruma sakit akan tetapi proyek tersebut belum ada serah terima dari pihak Distamben dengan RS Indrasari dikarena masih tahap dalam proses pengaliran listrik dari PLN.
"Potong ini, potong maka daerah hanya membayarkan Rp 7,2 milyar yang, SPP 50 hari kerja dibayarkan tahun 2016, tidak dilakukan serah terima kegiatan kita juga melakukan pertanyaan atas penyerahan barang ke Bagian aset Setda Inhu, inilah juga alasanya belum serah terima," kata Saprida Wati.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan nilai Rp 7,2 milyar diantaranya adalah pembelian mesin, pembangunan ruang mesin, sumur bor dal lainya, namun semur mor yang dibangun 2 unit tidak tuntas dibayarkan hanya 1 unit saja. "Perencanaan kegiatan optimalisasi listrik ini, yang lebih taunya adalah rumah sakit sebab, mereka yang mengusulkan kegiatan," kata Saprida.
Untuk diketahui, hingga Minggu (7/8) proyek optimalisasi listrik di RS Indrasari Rengat Belum bisa di fungsikan, pihak PLN juga belum mengalirkan daya listrik untuk memfungsikan peralatan yang di beli dari anggaran Rp 7,2 milyar. Berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit saat ini pihak PLN masuk melakukan beberapa pekerjaan atas kegiatan tersebut.* arif.
Kegaiatan yang dikerjakan tahun 2015 lalu menggunakan anggaran RS Indrasari Rengat yang di titipkan pada Distamben Inhu senilai Rp 8,2 milyar, dengan berbagai persoalan yang terjadi dalam kegiatan tersebut maka terjadi perubahan anggaran pertama Rp 7,9 milyar kemudian ada beberapa kegiatan yang tidak selesai maka pembayaran total kepada pihak kontraktor yang mengerjakan hanya Rp 7,2 milyar.
Plaksana tugas (Plt) Kadistamben Inhu Sapridawati kepada pelitariau.com mengungkapkan, dengan adanya persoalan dalam kegiatan proyek optimalisasi listrik untuk RS Indrasari Rengat Rp 8,2 milyar sudah di periksa oleh kejaksaan, selain itu juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan penghitungan dalam pekerjaan proyek optimalisasi listrik.
"Kegiatan optimalisasi listrik melewati beberapa tahapan teknis tentang prosedur pengadaan, proyek ini sudah di periksa Kejaksaan," kata Sapridawati saat ditemui di Distamben Inhu.
Syafridawati juga mengakui, bahwasanya proyek pengadaan optimalisasai listrik di RS Indrasari berawal atas usulan pihak ruma sakit akan tetapi proyek tersebut belum ada serah terima dari pihak Distamben dengan RS Indrasari dikarena masih tahap dalam proses pengaliran listrik dari PLN.
"Potong ini, potong maka daerah hanya membayarkan Rp 7,2 milyar yang, SPP 50 hari kerja dibayarkan tahun 2016, tidak dilakukan serah terima kegiatan kita juga melakukan pertanyaan atas penyerahan barang ke Bagian aset Setda Inhu, inilah juga alasanya belum serah terima," kata Saprida Wati.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan nilai Rp 7,2 milyar diantaranya adalah pembelian mesin, pembangunan ruang mesin, sumur bor dal lainya, namun semur mor yang dibangun 2 unit tidak tuntas dibayarkan hanya 1 unit saja. "Perencanaan kegiatan optimalisasi listrik ini, yang lebih taunya adalah rumah sakit sebab, mereka yang mengusulkan kegiatan," kata Saprida.
Untuk diketahui, hingga Minggu (7/8) proyek optimalisasi listrik di RS Indrasari Rengat Belum bisa di fungsikan, pihak PLN juga belum mengalirkan daya listrik untuk memfungsikan peralatan yang di beli dari anggaran Rp 7,2 milyar. Berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit saat ini pihak PLN masuk melakukan beberapa pekerjaan atas kegiatan tersebut.* arif.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pemuda Curi Kotak Amal di Jalan Melur Juga Melakukan Aksi Curanmor
PELITARIAU, Pekanbaru – Pemuda yang ditangkap warga saat menggasak kotak amal .
Polsek Senapelan Amankan Pelaku Curanmor Usai Beraksi 4 TKP
PELITARIAU, Pekanbaru – Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Polsek Senapelan Berhasil Amankan Pelaku Jambret Dari Amukan Masa
PELITARIAU, Pekanbaru – Seorang pelaku jambret babak belur dihajar masa saat b.
3 Maling Nekat Curi Pagar Besi Klinik Polresta Pekanbaru
PELITARIAU, Pekanbaru – Sungguh nekat yang dilakukan 3 orang komplotan pencuri.
Hati Hati Berbelanja di Alfamart Inhu, 2 Orang Pemilik Kendaraan Ini Hampir Adu Jotos
PELITARIAU, Inhu - Pusat keramaian yang bisasanya memiliki penjaga parkir membua.
Ubah Suara Hakim MK di TikTok, Karyawan Swasta di Rohil Ditangkap Polda Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Seorang karyawan swasta di Kabupaten Rohil, berinisial M.