Kanal

Tim Sar Gabungan Terus Mencari 20 Orang Korban Hilang Banjir Garut

PELITARIAU, Jakarta - Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, relawan, dan lainnya masih terus mencari 20 korban hilang dari banjir bandang di Garut, Jawa Barat, Minggu (25/9).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penyisiran dilakukan baik dari darat maupun dari sungai untuk mencari 20 korban yang masih hilang.

“Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang. Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede, dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang,” kata Sutopo dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com.

Sutopo menuturkan kendala pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dengan manual.

Saat ini, ujar dia, sebanyak lima alat berat dan delapan anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan. Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun.
 
Sutopo menyebutkan hingga Ahad sore, tercatat 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka, dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, dan 961 rumah rusak ringan. “Masyarakat sudah setuju untuk relokasi,” ucapnya.

Dia menambahkan, BNPB menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan akibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. “Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Kab Garut dan BPBD Prov Jawa Barat dalam penanganan darurat,” ujarnya.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah memerintahkan BNPB dan BPBD agar pada saat terjadi bencana, kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, dan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak. Tidak dilakukan secara seri.

Kementerian PU memobilisasi 2.000 unit bronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. 7 mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.

Kementerian Sosial telah menyerahkan 4.520 kilogram ikan mackerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari 2 kali.

Adapun PMI membantu dengan mengerahkan 6 unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kabupaten Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai Senin, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari LSM, dunia usaha, dan masyarakat terus berdatangan. ***(prc)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER