Kanal

Gas Elpiji Langka di Kec Tanjung Medan Rohil

PELITARIAU, Bagansiapiapi-Lima hari belakangan gas elpiji 12 kg dan 3 kg sulit didapatkan oleh masyarakat di Kecamatan Tanjung Medan Rokan Hilir (Rohil), kalaupun ada harganya naik dari harga biasanya.

 

Untuk gas elpiji 3 kg biasa dibandrol Rp.22 ribu saat ini sudah Rp.40 ribu."Sudah harganya mahal,barangnya susah dicari,kita mintalah kepada Pemerintah dalam hal ini Pertamina untuk dapat menambah kuota disetiap agen,agar tidak terjadi kelangkaan,"kata H.Mustoyo mantan anggota DPRD Rokan Hilir sekaligus sebagai datuk penghulu Sei Meranti Tanjung Medan.

Dikatakan Mustoyo saat dirinya menjabat DPRD janji Pemerintah konversi minyak tanah ke elpiji untuk memudahkan rakyat dan murah,akan tetapi malah sebaliknya,pada hal masyarakat enggan beralih dari minyak tanah mengingat harga gas elpiji lebih mahal dari pada minyak tanah seperti saat ini,selain itu minyak tanah dapat dipakai masyarakat untuk penerangan terutama di pesisir pantai yang tidak dialiri listrik.

"Pemerintah terkesan tidak perduli mau tidak mau mengganti konsumsi minyak tanah ke gas elpiji sehingga rakyat mengalah,tapi apa yang terjadi seperti saat ini,"katanya.

Disebut H Mustoyo untuk membujuk hati rakyat ,Pemerintah pada saat itu memberi bantuan agar masyarakat menggunakan gas elpiji dengan membantu kompor dan tabung secara gratis.

"Tapi kenyataan saat ini lain setelah rakyat benar-benar beralih ke gas elpiji dengan konsekwensi minyak tanah menghilang kalaupun ada harganya melambung bahkan diwarung harganya Rp.10 ribu/liter lebih mahal dari harga bensin,"jelasnya.

Sementara itu Kadisperindag Rokan Hilir Drs.H Herman Tambusai mengatakan kelangkaan dan kenaikan elpiji itu terjadi akibat quota tidak cukup dari yang butuhkan. Menurutnya Pertamina tidak pernah memenuhi Quota yang diminta.

"Dari seratus yang kita butuhkan hanya dipenuhi sekitar enam puluh tujuh saja ,wajar saja tidak cukup. Kalaupun ada harganya mahal dan sangat memberatkan masyarakat,dalam seminggu ini paling parah,"kata Kadisperindag Rokan Hilir   Senin (13/10).

Dikatakan Herman kelangkaan dan kemahalan gas elpiji ini sudah lama terjadi bahkan pihak Dinas sudah berulang kali meminta kepada Pertamina untuk memenuhi quota yang diminta,akan tetapi tidak pernah dipenuhi. Hal ini katanya terbukti dari 9 agen yang tersebar di Rokan Hilir hanya 6 agen yang beroperasi.

Herman mengaku tidak bisa menjamin kesetabilan stok elpiji dan harga,namun ia mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya akan tetapi belum ada hasilnya.Dikatakan bahwa sebelum pemerintah memberlakukan program konversi minyak tanah ke elpiji akan berjalan aman,ternyata seperti saat ini,"tambahnya (kor. zai)

 

Editorial: Rio Ahmad


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER