Kanal

Bupati Meranti Desak Polda Riau Usut Tuntas Bentrok Berdarah

PELITARIAU, Meranti - Kamis (25/8/16) Pagi dini hari tepatnya pukul 1:45 tragedi pembunuhan seorang perwira polisi yang bertugas di satuan narkoba polres Meranti Brigadir Adil S Tambunan  oleh Apri Adi Pratama tenaga honorer bermula di furama hotel Selatpanjang.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar Sik MM kepada wartawan kamis (25/8/16) lalu kronologis tragedi pembunuhan terhadap perwira polisi ini sekitar pukul 1:45 Wib, korban saat itu sedang berada di parkiran halaman depan furama hotel selatpanjang, tiba tiba Adi (Apri Adi Pratama,red) datang menghampiri Adil ( anggota polres meranti,red) pada saat itu terjadi pertengkaran dan terjadilah penyerangan oleh Adi dengan sebilah pisau jenis badik, lalu menusuk anggota polisi yang berpangkat brigadir pada bagian dada.

Ceritanya,"Adil berusaha melakukan perlawanan dan pelaku Adi tetap mengejar sambil menikam hingga Adil menderita luka tusukan sebanyak 6 (enam) luka tusukan pada bagian dada tengah, dada samping kiri, lengan atas, tangan kiri bagian luar,lengan atas tangan kiri bagian dalam, punggung kiri dan luka robek pada bagian bahu kiri yang mengakibatkan Adil jatuh tersungkur. Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat pihak kepolisian langsung mendatangi TKP dan Adil (anggota polres meranti,red) langsung di larikan ke RSUD Meranti jalan Dorak,  sementara Adi pelaku penikaman melarikan diri.
Tidak lama setelah itu, Pelarian Adi berakhir di Desa Merkar Sari Kecamatan Merbau, sebab pihak kepolisian polres meranti berhasil melacak keberadaan Adi melalui Cekpos dan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar memerintahkan seluruh jajaran polres termasuk polsek untuk melakukan pencarian.  Sekira pukul 3:30 Wib di lakukan pengejaran dan penangkapan terhadap Adi, sementara Adi berusaha melarikan diri kemudian anggota kepolisian melakukan tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 kali, namun Adi tidak mengindahkan hingga terpaksa di lumpuhkan dengan cara menembak kaki pelaku dengan timah panas.

 Tidak hanya Adil ( anggota polres Meranti) yang tewas, Adi pelaku penikaman terhadap Adil juga turut meregangnya tepatnya kamis (25/8/16) sekitar jam 9:00 Wib. Tewasnya Adi ini sangat mencurigakan di sebabkan tampak lebam lebam di wajah tampan Adi yang di duga penganiayaan oleh oknum polisi yang main masa.
Ternyata tewasnya Adi yang di duga mengalami penganiayaan oleh oknum polisi membuat keluarga dan masyarakat meranti tersulut amarahnya hingga mendatangi RSUD kepulauan meranti untuk menuntut keadilan dari tindak arogansi dari anggota kepolisian yang tidak bertanggung jawab.
Pada Saat itu RSUD kepulauan meranti tepatnya di jalan dorak mendadak ramai di padati ribuan masyarakat meranti yang menunggu hasil mediasi antara pihak kepolisian dan keluarga Adi yang di dampingi langsung dari Pemda meranti.
Dari Pantauan Pelitariau.com masyarakat menuntut pihak kepolisian untuk bersikap adil, dan meminta mengusut siapa dalang penganiayaan Adi (pelaku penikaman polisi) hingga akhirnya Adi ikut meregang nyawa dengan kondisi luka lebam di wajah.

Terdengar teriakan dari masyarakat " Kami menuntut keadilan, yang mati sudah jelas mati, kenapa yang hidup di aniaya hingga mati" Ungkap sejumlah masyarakat yang ketika itu masih tersulut emosi.
Menanggapi tuntutan masyarakat usai mediasi bersama keluarga Adi, Kapolres kepulauan meranti meminta waktu 3x 24 jam untuk mengusut tuntas tragedi tersebut. Dan mengucapkan bela sungkawa terhadap Adi dan keluarganya, dan kami pihak kepolisian juga sedang berduka,"ujarnya
" Kami juga sedang berduka atas tewasnya salah satu anggota polres meranti, kami juga mengucapkan belasungkawa atas tewasnya Adi" kata Asep
Masyarakat yang tidak puas dengan statment Kapolres meranti lantas mendatangi Mapolres meranti kamis (25/8/16) sekitar jam 11:00 Wib. 

Bentrok warga Vs Polisi tidak terelakkan lagi, amukan masa dari masyarakat meranti tersulut hingga aksi saling lempar batu dan kayu memecah, hingga 1 orang warga meranti jalan dorak atas nama Isnadi (45) tahun tewas tertembak di halaman mapolres meranti saat ikut dalam amukan masa tersebut.Tewasnya Isnadi juga masih simpang siur karena dari kepolisian mengatakan Is tewas akibat terkena lemparan batu, akan tetapi dari berdasarkan keterangan masyarakat yang ikut dalam bentrokan tersebut mengatakan Isnadi ini tewas tertembak tepat di pelipis kanannya. 
Bentrok antara warga vs polisi semakin mencekam, 1 orang tewas buntut dari kasus pembunuhan polisi, dan berujung pada tewasnya Adi akibat di aniaya. Hingga sore hari bentrok warga masih berlanjut sejumlah sepeda motor warga yang melintas, dan parkir di titik kerusuhan ikut di bakar dan buang ke parit.
Mendengar informasi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti Kapolda Riau langsung kerahkan 2 peleton anggotanya untuk pertebal keamanan di meranti, tambahan personil dari Bengkalis dan Siak juga ikut amankan meranti.

Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto yang kamis (25/8/16) sore lalu tiba di meranti berusaha meredam emosi masyarakat dengan menegaskan akan tindak tegas secara hukum jika terbukti anggota nya yang terlibat dalam tragedi meranti bentok berdarah tersebut.
Tidak itu saja, aksi pendekatan terhadap keluarga Adi dan Isnadi juga di lakukan, Kapolda Riau yang di dampingi Wabup Meranti serta tokoh masyarakat meranti di Pekanbaru Wan Abu Bakar juga ikut berziarah ke rumah duka Adi dan Isnadi untuk berbela sungkawa.
Aksi Pendekatan juga di lakukan oleh Kapolda Riau kepada sejumlah Tokoh Masyarakat dengan cara berdialog langsung di Grant Meranti hotel.
Dalam dialog tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh agama bersama Kapolda di kabupaten meranti juga meminta untuk cepat mengusut tuntas
Kasus ini. "Sontak masyarakat meminta kapolres meranti di copot"
Supriyanto juga berharap agar masyarakat Meranti percayakan kasus ini pada Polda Riau.

" Percayakan kasus ini pada Kapolda Riau," Ucap Supriyanto kepada masyarakat meranti
Tidak itu saja, kita dari mabes Polri juga langsung turunkan 4 orang Dokter Forensik Labfor Bhayangkara Mabes Polri untuk uji forensik kepada Adi, Selain itu KASOPS, dan Kadiv Propam juga di turunkan ke Meranti untuk usut tuntas tragedi berdarah tersebut.
Sore ini tepatnya pada pukul 15:00 Wib Isnadi korban tragedy meranti berdarah di makamkan di pemakaman umum Lebay Muda jalan Pemuda Setia.
Dari pantauan Pelitariau.com Jum'at (26/8/16) Proses pemakaman Isnadi di ikuti langsung oleh Kapolda Riau Brigjenpol Suprianto, ASOPS Polri Dirjen Pol Drs Unggung Cahyono, Kadiv Propam, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar Sik, MM, dan anggota polri lainnya.
Tidak hanya itu saja, Wakil Bupati Kepulauan meranti Drs H Said Hasyim Msi, Sekda Meranti Drs H Iqarrudin, Danramil Mayor Bismi Tambunan, dan pejabat daerah lainnya.
Kapolda Riau juga ikut memikul peti jenazah (keranda,red) Isnadi korban tragedy berdarah kamis lalu untuk hantarkan ke pemakaman terakhir. Tampak Pemakaman Isnadi di warnai isak tangis oleh pihak keluarga.
Proses pemakaman Isnadi ini menarik perhatian warga meranti yang berbondong bondong ingin melihat langsung pemakamannya.
Isnadi ini memiliki 3 orang anak, dan 1 orang istri. Di mata keluarganya Isnadi ini sehari harinya bersifat baik, baik dengan anak anaknya, bahkan dengan masyarakat di kenal baik. Kesehariannya Isnadi ini bekerja sebagai seorang nelayan setiap sore hari Isnadi pergi melaut dan pagi harinya pergi mengantarkan hasil tangkapannya ke pasar dengan di bantu sang Istri Juli untuk berjualan ikan di pasar.

Sementara itu Meskipun sedang naik haji Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi tetap memantau setiap kejadian yang terjadi di daerahnya. Dia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dengan mengedepankan akal sehat dan bersikap arif dan bijaksana. 
Dia mengaku mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di Kepulauan Meranti berdasarkan laporan dari bawahannya dan pihak terkait. Irwan merasa sangat bersedih musibah yang tidak diinginkan seperti itu terjadi di Kepulauan Meranti yang baru berkembang sebagai daerah otonomi termuda di Provinsi Riau. 
"Saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga seluruh korban. Semua pihak perlu menahan diri dan harus arif bijaksana menyikapi situasi yang sedang terjadi. Saya harap tidak ada yang berlaku anarkis karena akan merugikan masyarakat Meranti secara keseluruhan," ungkap Bupati Irwan dengan suara parau melalui sambungan telepon langsung dari tanah suci Mekkah, Jumat (26/8) siang WIB.

Bupati Irwan mengaku baru selesai mengikuti shalat Subuh. Dia mendoakan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Meranti agar bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya. "Mari kita sama-sama berdoa kepada Allah SWT agar daerah kita, kampung kita yang tercinta tetap dipelihara Allah dalam kondisi aman, nyaman dan penuh ketenangan sehingga kita bisa menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasa," harap dia. 
Namun demikian Irwan meminta agar proses hukum kasus tersebut benar-benar dijalankan sehingga memenuhi rasa keadilan. 
"Kita mendesak Polda melakukan proses penegakan hukum secara transparan kepada pelaku yang terlibat. Kita dengan sangat minta kepada siapapun agar menghindari cara main hakim sendiri," tegas dia.
Hingga berita ini di naikkan kondisi Kabupaten Meranti dalam keadaan aman dan kondusif, Meski demikian tampak sejumlah polisi masih berjaga jaga antisiapasi kisruh terjadi dengan pertebal keamanan.***(Prc/group)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER