Kanal

Pengamat: Peluang Petahana dalam Pilkada Pekanbaru Semakin Besar

PELITARIAU, Pekanbaru - Sempat diisukan tidak diusung partai Demorat lagi dalam Pemilihan Wali kota (Pilwako) Pekanbaru, nyatanya Wali kota Pekanbaru saat ini, Dr H Frdaus ST MT tidak menemui kendala.

Bahkan "Sang Petahana" baru saja mendapatkan angin segar dari partai berlambang mercy. Noviwaldy Jusman memutuskan mundur dari bursa. Artinya Noviwaldy atau biasa disapa Dedet memutuskan fokus sebagai Wakil DPRD Provinsi Riau.

Menurut Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Riau , Maxaxai Indra kabar ini tidak mengagetkan. Sebab dalam politik dinamika seperti itu hal yang biasa.

“Artinya dengan mundurnya Noviwaldy semakin memperkuat posisi Firdaus MT bakal diusung Demokrat di Pilwako 2017," ujar dia, Sabtu, (6/8/2016).

Memang mendekati pendaftaran pasangan calon Oktober mendatang, Noviwaldy kerap dikaitkan bakal maju diusung  oleh Partai Demokrat. Namun dengan keputusan mundurnya Wakil DPRD Riau itu dari bursa, peluang Firdaus MT diusung Demokrat semakin kuat.

“Berpeluang besar tentunya Firdaus MT diusung Demokrat. Apalagi status sebagai incumbent," sebut Max.

Jika benar nantinya Demokrat mengusung petahana Firdaus MT, maka akan berhadapan dengan Wakilnya saat ini Ayat Cahyadi yang juga sudah menyatakan keikutsertaan pada Pilwako 2017. "Kemungkinan head to head di antara keduanya sangat mungkin terjadi," katanya.

Apalagi nama Ayat Cahyadi sudah kuat dikaitkan dengan Irvan Herman Abdullah. Setelah surat dari PKS Riau mengajukan pasangan tersebut ke DPP PKS Wilayah Sumatera Bagian Utara untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2017-2022 sudah viral di dunia maya.

"Tapi masih sulit, kita petakan politiknya. Karena kita harus menunggu kepastian Golkar dan Demokrat mendukung siapa. Baru bisa melihat peluang masing-masing calon. Semua masih mungkin berubah," sebutnya.

Kendati demikian, Max sampaikan masih ada satu nama lagi yang kuat bakal maju di Ibu Kota Provinsi Riau ini. "Masih ada Dwi Agus Sumarno kabarnya juga sudah merapat dengan PDIP. Artinya Pilwako 2017 sangat memungkinkan ada lebih dari dua calon," sebut Max.

Dosen Universitas Riau (UR) ini menyebutkan persepsi publik sangat bergantung kepada kesuksesan para incumbent atau petahana. "Saya kira untuk Pilwako Pekanbaru publik masih akan melihat dari sosok figur. Khususnya incumbent, pemilih nantinya cenderung memilih lebih ke masing-masing orang bukan satu paket sewaktu masih bersama," katanya.

Sementara itu Ayat Cahyadi yang diusung penuh partai PKS untuk mengambil kebijakan partai tidak mau berbicara banyak menanggapi hal ini.

"Semua bisa terjadi, yang jelas saya rajin berkomunikasi politik dengan parpol lain," ujarnya singkat.

Saat disinggung apakah ia tidak ingi menjadi Walikota Pekanbaru? Ayat tidak menampik hal tersebut.

"Keinginan pribadi ada semua orang politik ingin menjadi walikota. Tapi kitaharus lihat kondisi dulu,"ujarnya.

Seperti yang ramai diberitakan, Noviwaldy menyatakan mundur terhormat dari pencalonan Pilwako 2017. Bahkan Dedet menyatakan dukungan penuh ke Firdaus untuk mencalonkan kembali ke kursi Walikota melalui perahu Partai Demokrat.***(al)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER