Kanal

Penanganan Konflik Sejak Dini, Polsek Tebing Tinggi Kumpulkan Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat

PELITARIAU, Meranti- Peristiwa Tanjungbalai adalah suatu yang mengagetkan karena rasanya belum pernah terjadi sebelumnya. "Apa yang mendorong warga tersebut melakukan protes yang memicu kemarahan? Dan kenapa reaksi balik dari ribuan warga lainnya begitu dahsyat? Kasus ini berpotensi menjadi apa bagi republik.

 

Peristiwa yang terjadi di Tanjung Balai Asahan hanya cukup jadi pelajaran kita semua, bahwa kita semua umat beragama adalah saling hormat menghormati. Untuk antisipasi terjadinya konflik yang di alami Tanjung Balai Asahan Medan Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti perlu langkah bersama untuk itu. 

 

Oleh karena itu Polsek Tebing Tinggi kumpulkan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, forum Kemrukunan Umat Beragama (FKUB) untuk diskusi bersama agar tidak ada lagi konflik unsur sara seperti yang terjadi di Tanjung Balai Asahan.

 

Tampak hadir Wakapolres Kepulauan Meranti,Kapolsek Tebing Tinggi, Kepala Kesbangpol, Danramil, tokoh agama, tokoh masyarkat pertemuan antisipasi penanganan konflik di Kopi team jalan Banglas, Jum’at (5/8/16).

 

Wakapolres Kepulauan Meranti Kompol Rudi Anton Samosir SE mengatakan bahwa Alhamdulillah Kabupaten Kepulauan Meranti ini kita sepakati sebagai daerah damai dan kondusif. Untuk mempertahankan kedamaian ini tidak hanya dari lingkungan polisi, pejabat daerah saja, akan tetapi kita sendiri antar umat beragama. 

 

“ Hari ini kita kumpul bersama antar tokoh agama, polsek, Danramil,  guna untuk membahas antisipasi dan penanganan konfilik social,” Ungkap Rudi

 

Tambah Rudi pula,” Kemanan dan kedamaian suatu daerah akan mudah tercapai kalau kita kerja sama. Hidup itu harus berdampingan antara masyarakat dan kepolisian sehingga kita bentuk rencanan yang mantap untuk situasi kamtibmas di Kabupaten Meranti,” Ungkapnya.***ek

 


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER