PELITARIAU, Rengat – Harga karet (getah) yang dibeli dari petani saat ini sangat anjlok sekali. Akibatnya petani karet mengeliuh dan meminta pemerintah untuk memperhatikannya serta bisa menstabilkan harga.
Demikian diungkapkan salah seorang petani karet di desa Bukit Petaling, Kecamatan Rengat Barat, Adi Riadi (31) kepada Pelitariau.com Sabtu (4/10). Dikatakannya bahwa harga karet saat ini sangat anjlok sekali dari sebelumnya.
“Dahulunya harga karet menggembirakan para petani sampai dengan Rp.16 ribu per kilogram. Dua tahun terakhir ini harganya jauh merosot sampai Rp. 6000 per kilogram bahkan hari ini hanya Rp. 5.700 per kilogram.,”ungkap Adi.
Dengan harga karet Ssemurah itu, Adi berharap kepada Pemkab Inhu, agar bisa mengambil kebijakan dan tindakan.
“Betapa tidak dengan harga karet semurah ini pendapatan ekonomi saya menjadi turun drastis tidak sebanding lagi dengan pengeluaran saya, untuk biaya anak sekolah, biaya rumah tangga, dan biaya lainya. Dengan harga karet yang terus merosot dan tidak menentu membuat kami menjadi sengsara,”keluh Adi.
Ditempat yang berbeda patani karet lainnya, Taji (40) dari desa Tani Makmur Kecamatan Rengat Barat mengungkapkan harga karet tingkat petani yang dibeli oleh tengkulak saat sangat murah. Harganya hanya Rp.5.700 per kilogram.
“Saya pernah menanyakan ke tengkulak mengenai anjloknya harga karet. Tengkulak mengatakan harga karet dari pabrik memang begitulah adanya, tengkulak sendiripun tidak mengetahui apa sebabnya,”jelas Taji.
Dijelaskannya juga normalnya harga karet untuk petani yakni Rp.10.000 per kilogramnya maka ekonomi petani karet setabil.
‘’Kami saat ini hanya bisa berharap kepada Pemerintah agar bisa menstabilkan harga karet petani yang dijual ke tengkulak bisa membaik,’’tutup Taji. (cr. yuda)
Editorial: Rio Ahmad