Kanal

Bupati Lira Siak: BMX Siak, Indikator Dampak Kongkrit Bagi Masyarakat Itu Apa?

PELITARIAU, Siak- Pembukaan internasional BMX C1 dipentas siak bermadah depan istana Siak pada sabtu malam (04/03/2016) memang telah terlaksana, indikator dampak kongkrit bagi masyarakat itu apa?. Misalkan dengan datang penonton dari luar negeri dan suporternya, Kemudian sejauh apa pembinaan selama ini terhadap putra-putri daerah, kususnya Kabupaten Siak dibidang olah raga Sepeda BMX.

 

Hal itu yang di ungkapkan oleh Bupati Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Siak Dedi Irama kepada Pelitariau.com pada sabtu 05 maret 2016 sore di Jalan Raja Kecik. Sementara atlit daerah yang mengikuti International BMX Siak hanya satu orang saja. Dan jika ini memang Invent International berapa jumlah dari penonton negara luar yang hadir.

 

"Dampak kongkrit bagi masayarakat apa?, dan sejauh mana pembinaan atlit BMX putra-putri  daerah khususnya Negeri Kerajaan Siak ini. Sementara Atlit daerah yang mengikuti hanya satu orang saja, kalo memang ini Ivent international berapa jumlah penonton luar negeri berapa ratus atau berapa ribu orang yang hadir,"tanya Dedi.

 

Lanjut Dedi, jika ini memang untuk promosi Wisata Daerah, mengapa harus Sepeda? masih banyak cabang olahraga budaya daerah yang bisa diperkenalkan kepada mata dunia. Sepaktakraw, Pencat Silat, itu bisa dijadikan kejuaraan international, mengapa harus sepada,"terang Dedi.

 

"Sementara PPLP Sepaktakraw ada wacana ingin dihapuskan, sedangkan atlit-atlit PPLP sudah banyak berprestasi baik Nasional ataupun International dan mereka jarang sekali di Ekpos. Sedangkan olahraga yang satu ini sudah dikenal di ranah melayu dari turun temurun.

 

Kita bisa lihat setiap sore, anak-anak hingga orang dewasa bermain sepaktakraw, yang kita kenal olahraga tradisional daerah. Tidak hanya itu, sepaktrakaw seperti di Thailand, malaysia, Singapore, Neraga-negara Rumpun Melayu sudah dikenali masyarakatnya bahkan hingga ke-kacamata dunia,"imbuh seraya menjelaskan.

 

Lebih jauh lagi Dedi menerangkan,"Pencat Silat juga sudah mendarah daging bagi orang melayu, dan ini juga bisa dijadikan invent kejuaraan international, semua negara sudah mempelajar Pencat Silat. Jika memang dijadikan kejuaraan international, tentunya banyak bibit muda yang ingin menjadi atlit Silat, karena Pemerintah memberi dukungan kepada masyarakat dalam memperkenalkan wisata daerah,"ungkapnya.

 

Dedi menambahkan, kita lihat dalam pertandingan ini terbagi beberapa katagori, yaitu Men Junior, Men Elit Junior, Women Junior, Women Elit Junior, Men Elit, Women Elit, dan trakhir ada Chalenge. Peserta dengan negara, Malaysia 17 orang, Jepang 2 orang, Singapore 1 orang dan Indonesia 32 orang.

 

Semua atlit akan merebutkan hadiah sebesar Rp 100 juta. Mana atlit daerahnya? Hanya satu orang, bagaimana itu dinamakan promosi wisata daerah?, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Siak, tugasnya membina atlit-atlit daerah, dengan adanya wacana penghapusan PPLP Sepaktakraw, otomatis tidak ada lagi sifatnya membina dibidang olahraga.

 

Jika memang kita ingin menaikan potensi wisata Siak dibidang promosi, mari kita bersama-sama menaikan pontensi olahraga anak-anak di daerah, baik itu sepeda, Silat, Sepaktakraw dan sebagainya, karena olahraga itu adalah alat untuk promosi,"tambahnya lagi.

 

"Sebenarnya BMX tidak masalah dijadikan Ivent International, tapi olahraga tradisional melayu juga jarus diperhatiakan, kemudian diperkenalkan kepada mata dunia,"tungkas dedi.***dni


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER