PELITARIAU, Siak- Ivent Siak BMX International 4-6 Maret 2016 telah dimulai, sejumlah atlit dari berbagai negara juga datang untuk berpartipasi dalam kejuaraan Sepada BMX. Selain berpacu di arena Xtream, para atlit sepeda BMX juga harus mengumpulkan point agar bisa membeli tiket go Olimpiade.
Hal itu seperti yang di ungkapkan oleh Wakil Sekertaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Firman Zulkadri ketika di konfirmasi Pelitariau.com, se-usai konfrensipers di Venue BMX Jalan Panglima Ghimban Kabupaten Siak, jum'at 04 Maret 2016 sore.
Dalam pertandingan ini terbagi beberapa katagori, yaitu Men Junior, Men Elit Junior, Women Junior, Women Elit Junior, Men Elit, Women Elit, dan trakhir ada Chalenge. Peserta dengan negara, Malaysia 17 orang, Jepang 2 orang, Singapore 1 orang dan Indonesia 32 orang. Semua atlit akan merebutkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
"Sebetulnya ini baru pertama kali di Indonesia UCI, C1, disini kita mengajak atlit untuk masuk ke cabang olahraga terbesar. Kita tau cabang olahraga terbesar itu Olimpiade, nah disini kita ingin atlit BMX ini bisa masuk Olimpiade, caranya bagaimana? Yaitu dengan mengumpulkan Point,"kata Firman.
"Kita punya tiga orang atlit, pertama Rio, Elga, Thoni, itu point mereka masih kurang. Jadi mereka bersaing dengan Thailand untuk bisa mendapatkan tiket Olimpiade dan itulah salah satu alasan kita melaksanakan C1, dan bagaimana mereka bisa meraih point? Kita buatlah empat kali pertandingan, Dua Kali di Kabupaten Siak dan Dua kali lagi di Banyu Wangi,"tangkasnya, tampak menyebutkan berapa point yang harus di kumpulkan sejumlah atlit BMX agar bisa masuk cabang olahraga Olimpiade.***dni