Seperti yang dialami Ansari (32) BM 1081 BQ terpaksa harus membeli ban mobil baru ketika menjadi korban terperosok mobilnya di badan jalan yang berlobang di Jalintim depan kantor Kementrian agama di Pematangreba. "Memang sepertinya lobang di badan jalan ini dibiarkan saja, tidak ada upaya perbaikan, kalau saya ingat-ingat sudah lebih 2 tahun jalan ini tidak di berbaiki," katanya.
Semantara itu menurut saksi mata Budiman (42) yang tinggal tidak jauh dari lokasi jalan rusak tersebut kerap kali menyaksikan pengguna sepeda motor terperosok di lobang yang menggangga Jalintim bahkan korban sampai jerjungkal dengan mengalami luka-luka. "Kemarin tidak ada tanda kalau jalan ini rusak, sekarang saja baru di pasang tanda jalan sedang rusak," jelasnya.
Untuk memperbaiki jalan tersebut tidak menghabiskan biaya yang begitu besar sebab semustinya pemerintah mengutamakan ketertiban dan keselamatan warga. "Hanya dua lobang yang menggangga di jalan aspal itu, kalau terus dibiarkan maka, akan semakin banyak yang menjadi korban," ujarnya.(zpn).