Kanal

Suhu Makin Panas, Nyamuk Pembawa Zika Semakin Menyebar

PELITARIAU, Jakarta - Beberapa hari yang lalu World Health Organization (WHO) mengumumkan wabah virus Zika sebagai ancaman darurat kesehatan global. Pelaku utama yang jadi biang penyebarnya adalah nyamuk Aedes aegypti yang juga terkenal sebagai pembawa penyakit demam berdarah dan chikungunya.

Wabah Zika awalnya dimulai di Brazil pada tahun 2015 lalu tapi sekarang sudah menyebar ke negara-negara di Amerika bagian utara bahkan Eropa. Mengapa penyakit ini bisa menyebar begitu cepat di Brazil disebut ahli kemungkinan ada hubungan dengan suhu dunia yang lebih hangat.

Profesor entomologi dan epidemiologi dari University of California Davis, Tom Scott, mengatakan nyamuk dewasa umumnya memiliki umur pendek antara 10-12 hari. Selama itu pula virus membutuhkan waktu dalam tubuh nyamuk untuk berkembang sehingga seringnya nyamuk akan mati duluan sebelum bisa manusia.

Tapi kini menurut Scott dengan suhu yang semakin hangat maka virus bisa berkembang lebih cepat. Selain itu suhu hangat juga membuat nyamuk yang berdarah dingin bisa hidup lebih lama hidup dan aktif mencari darah.

Hal serupa juga dikatakan oleh entomolog lain Bill Reisen dari universitas yang sama. Brazil pada September-November lalu tercatat memiliki suhu 1,1 derajat celcius lebih panas dari normal dan beberapa kotanya bahkan alami musim panas terparah sepanjang sejarah.

"Dengan suhu yang lebih tinggi, Anda akan memiliki banyak nyamuk yang lebih sering mencari makan sehingga tingkat infeksi juga jadi tinggi. Virus juga akan mereplikasi diri lebih cepat sehingga nyamuk yang umurnya muda juga bisa menyebarkan penyakit," kata Reisen seperti dikutip dari ABC News pada Jumat (5/2/2016).

Hal ini mungkin juga menjelaskan mengapa Eropa dan Amerika bagian utara yang lebih dingin dan biasanya tak kerepotan dengan wabah nyamuk mulai terpengaruh oleh Zika.**


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER