PELITARIAU, Bagansiapiapi- Polres Rokan Hilir (Rohil) menyebarkan 250 spanduk di seluruh wilayah hukumnya. Spanduk tersebut termuat himbauan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Jajaran polres Rohil berharap keberadaan media spanduk sebagai antisipasi awal menggugah kesadaran,kepedulian jika terbukti sengaja membakar lahan maka ada konsekuensi hukum yang menanti.
Spanduk himbauan itu dikemas dalam lima bahasa yang mengacu pada keragaman suku yang ada di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah. "Ada dalam bahasa Melayu Bagan, Batak, bahasa Indonesia, Minang dan Jawa," ujar kapolres Rohil AKBP Subiantoro SH Sik didampingi kasubag humas AKP Ali Suhud, Selasa (8/9).
Dengan konsep baru mengunakan bahasa daerah adalah upaya pendekatan bagi masyarakat yang memang terdiri atas beragam asal daerah. Spanduk ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat, lokasi keramaian atau publik, serta di daerah yang merupakan rawan kebakaran lahan.
Polres Rohil dalam menyikapi Kebakaran Lahan atau Hutan (Karlahut) menjalankan sejumlah aksi baik kegiatan seminar edukatif, aksi preventif maupun penindakan tegas. Memasuki pertengahan tahun 2015 pengungkapan tersangka karlahut cenderung lebih rendah dibandingkan sebelumnya karena aksi pembakaran juga minim. Namun wilayah Rohil belakangan ini khususnya sepekan terakhir diserbu kabut asap yang cukup tebal. Kabut asap diperkirakan merupakan kiriman dari daerah lain di Sumatera.
Sebelumnya, diketahui terdapat satu titik hotspot di wilayah kecamatan Tanah Putih. Adapun kemarin, Selasa, berdasarkan data sipongi.menlhk.go.id, keberadaan hotspot di Rohil masih nihil. "Ya memang nihil hotspot tapi kondisi wilayah berasap," ujar kabid Pengendalian di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Rohil Suta Wira.***Adv/Humas/Zai.