Kanal

Alat Berat Proyek Ipal dijalan Payung Sekaki Diduga Penyebab Rumah Warga Retak-retak

PELITARIAU, Pekanbaru - Dampak pembangunan  Proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru,  menuai keritik warga. Bukan tanpa sebab, akibat pekerjaan itu rumah warga mengalami kerusakan, terlihat sejumlah dinding  rumah mengalami retak-retak.

Diketahui pelaksanaan pembangunan Pekerjaan  Instalasi Pengolahaan Air Limbah ( IPAL ) dan lokasi stasiun pompa IPAL di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru ini telah berjalan hampir satu tahun. 

Kerusakan rumah warga ini, dikeluhkan Ketua Karang Taruna Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya,  Widde Munadir Rosa. 

Dikatakanya, Ia melihat  proses masuknya alat berat untuk proyek Ipal itu tidak memenuhi Standard Operating Procedure (SOP), dan terkesan ceroboh tidak sesuai Kepmenhub 69/1993 pada pasal 32, yaitu untuk menaikkan dan/atau menurunkan alat berat harus memenuhi beberapa ketentuan.

"Alat berat seharusnya diturunkan dilokasi tujuan, namun sangat disayangkan alat berat datang hari minggu dan diturunkan ditengah jalan karya bakti, selanjutnya dioperasikan secara manual melewati jalan Payung Sekaki," sesal Widde.

Dengan kondisi cuaca seperti saat musim penghujan ini kata Widde, menyebabkan alat berat amblas dan menutupi jalan payung sekaki sehingga kendaraan baik roda dua dan roda empat memasuki hari ke tiga sejak keberadaan alat berat tersebut, sejumlah tidak bisa melewati akses ini menuju Rusunawa.

"Beruntung alat berat ini tidak amlas di perlintasan pipa gas, karena jaraknya sangat dekat dari lokasi itu, kurang lebih 300 meter," terang Widde.

Sebelumnya terang Widde, alat berat proyek ipal ini pernah  mengalami insident di jalan Karya Bersama, alat berat tersebut menimpa pagar rumah warga dan teras warga beruntung tidak ada korban jiwa.

Karang Taruna Rejosari mendukung penuh kebijakan Pemerintah dalam percepatan pembangunan Wilayah,  terutama di Kecamatan Tenayan Ray, dan siap menjadi garda terdepan pengaduan masyarakat terkait dampak pembangunan Ipal.

Untuk itu Widde berharap kepada pihak terkait, terutama Kementerian PUPR, segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemenang proyek ipal. 

"Jangan sampai proyek yang tujuan mulia untuk Pekanbaru sehat, menjadikan petaka bagi masyarakat yang saat ini berdampak rumah retak - retak," ujarnya.

Sementara warga jalan Payung Sekaki yang bernama Neng mengatakan, rumah warga yang mengalami retak - retak tersebut, belum ada pihak terkait melakukan pengecekan.

"Kami khawatir  rumah kami roboh," sebut Neng.

Ia berharap rumah yang retak akibat proyek tersebut dapat perhatian dari Pemerintah. **Prc7


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER