Kanal

Patok Pabrik Karet PT TSS Rengat Berada di Lahan Warga

PELITARIAU, Rengat - lahan kosong yang dipasang patok larangan pembuangan sampah oleh pabrik karet PT Tirta Sari Surya (PT TSS) Rengat akan dlklaim warga, lahan tersebut bekas pelabuhan warga Desa Kuantan Babu (Kuba) yang saat ini dikuasai penuh oleh pabrik karet PT TSS.     
 
Seperti yang diceritakan Ahmad (55) didampingi anaknya Bujang (36), warga Desa Kuba Kecamatan Rengat ini kepada pelitariau.com Sabtu (10/1) menjelaskan, kalau dirinya merupakan putra daerah Kuba yang juga kelahiran di desa tersebut, sehingga dirinya sedikit banyak tau tentang sejarah di Desa Kuba.
 
Menurut Ahmad, Riwayat lahan dengan luas lebih kurang 10 meter panjang 20 meter hingga menyentuh bibir sungai jarak dari lokasi pabrik karet PT TSS akan di klaimnya. "Kami akan rembuk keluarga, mengumpulkan bukti kepemilikan kami," ujar Ahmad yang kesal dengan sikap manajeman pabrik PT TSS.
 
Sejak berdirinya pabrik karet ini kata Ahmad, tidak ada kontribusi terhadap masyarakat setempat dan kemajuan pembangunan di Desa Kuba bahkan keberadaan pabrik karet tersebut merugikan masyarakat dilingkungan pabrik."karyawan pabrik karet itu banyak warga luar daerah, kami hanya menikmati bau limbah saja, makanya saya akan ambil lahan kami yang dikuasi pabrik," jelasnya.
 
Lebih jauh disampaikannya, masyarakat biasa menggunakan lahan yang dipasang patok oleh pabrik karet PT TSS tersebut sebagai tempat membakar sampah rumah tangga, termasuk dirinya yang kerap menggunakan lahannya itu sebagai lokasi membakar sampah. 
 
"papan larangan pabrik karet itu bertentang apa yang dilakukan manajeman pabrik yang membuang sampah atau limbah pengolahan karet ke pemukiman warga," jelasnya.
 
Patok yang bertulisan "Tanah milik PT Tirta Sari Surya, dilarang membuang sampah dan mendirikan bangunan," tulisan dipapan plang patok tersebut terlihat dicoreti warga.
 
Hingga berita ini di terbitkan manajeman pabrik karet PT TSS belum bersedia memberikan keterangan kepada wartawan, Kepala desa yang dicoba untuk dikonfirmasi juga sedang sakit begitu juga dengan pemerintah daerah juga belum bisa di konfirmasi.***
 
Penulis : Muhammad Anshori

Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER