PELITARIAU, Kerinci - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pangkalan Kerinci menggelar pelatihan implementasi kurikulum tahun 2013 (k13). Bagi parapendidik untuk memenuhi standar kompetensi, Senin (28/12), di ruang sekolah MTsN Pangkalan Kerinci.
Pelatihan implementasi ini di ikuti sebanyak 34 orang yakni pengawas pendidikan di lingkungan Kemenag Kabupaten Pelalawan sebanyak 4 orang, guru MTsN Pangkalan Kerinci berjumlah 24 orang dan Perwakilan KKM dari MTs swasta berjumlah 6 orang.
Kegiatan pelatihan implementasi K13 ini digelar selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 28 sampai 31 Desember 2014, dalam pelatihan ini ada dua tahap dan penugasan dalam implementasi K-13 tersebut. Acara dibuka langsung Kepala kantor wilayah Kementerian Agama Propinsi Riau Drs H Tarmizi MA.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kakanwil Kemenag Pelalawan H Zulkifli SAg, para Kepsek dan guru MTs se-kabupaten Pelalawan, serta narasumber nasional.
Dalam sambutannnya, Ketua Panitia sekaligus Kepala Sekolah MTs Negeri Pangkalan Kerinci Nuryaningsih SPd mengatakan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah. Soalnya, pemerintah melalui Kemendikbud pada tahun 2013 telah mengeluarkan kebijakan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK).
Sedangkan pengembangan Kurikulum 2013, merupakan upaya penyederhanaan dan tematik-integratif, betujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif. Kurikulum 2013 di Madrasah diterapkan secara bertahap mulai tahun 2014 yang diawali dengan dilaksanakannya pada kelas 1 dan IV Madrasah Ibtidaiyah, kelas VII MTs dan kelasa X Madrasah Aliyah.
Ditambahkannya, pada tahun 2014 ini, ada 5 sekolah yang menggelar pendampingan K13 yakni MAN 1 Pekanbaru, MAN 1 Kabupaten Kuansing, MTsN Pangkalan Kerinci, MTsN Simpang tiga Pekanbaru dan MIN Merangin. Meski Mendikbud RI Anies Baswedan pada tahun ajaran semester genap nanti akan menghentikan program pendidikan Kurikulum 2013 (K13) dan kembali menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006. (kor. htl)
Editorial: rio ahmad