Kanal

Keinginan Daerah Mengelola Blok Kampar Harga Mati

PELITARIAU, Kerinci -Juru bicara Forum Msyarakat Pelalawan Merebut Blok Kampat (FMPMBK) Tengku Zulmizan Assegaf mengatakan, bahwa perebutan blok Kampar ini sudah mulai dari tahun 2012. Sampai sekarang keseriusan Pemerintah Pusat untuk mempercayai Kabupaten Pelalawan untuk mengelola sendiri tidak ada tanggapan sedikitpun.

 

“Ini menandakan bentuk kekecawaan masyarakat dan mahasiswa Pelalawan yang dipandang rendah. Disamping itu juga dukungan ini didapat dari Gubenur Riau yang telah merekom kepada Pemerintah Pusat agar dapat mempercayakan pengelolaan minyak Blok Kampar kepada Propinsi Riau melalui Pemkab Pelalawan dan Inhu,”jelas Zulmizan dihadapan anggota DPD RI beserta pejabat Pemkab. Pelalawan dan Inhu, Kamis (18/12) di Auditorium Lantai III Kantor Bupati Pelalawan

Menurut Zulmizan dalam kawasan blok kampar ini ada sekitar 380 sumur minyak yang selama ini telah dikelola oleh PT Medco di Riau khususnya di kabupaten Pelalawan. Pengelolaan blok kampar ini menghasil 20-40 juta barrel minyak perhari.

Karena itu, melalui kunjungan kerja Ketua DPD RI beserta rombongan ini, maka dirinya mewakili masyarakat Propinsi Riau, berharap agar DPD RI dapat memperjuangan keinginan masyarakat Riau untuk mengelola minyak Blok Kampar ini kepada Pemerintah 
Pusat. Dan keinginan pihaknya ini untuk mengelola Blok Kampar merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.


"Apalagi masyarakat Riau sangat siap dari segala aspek untuk mengelola minyak Blok Kampar ini," tutupnya.(kor. htl)
 

Editorial: rio ahmad


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER