Kanal

Mantan Waka Intelijen Ikut Menghasut Bunuh Wartawan, 20 Orang Tersangka Dituntut Bersalah

PELITARIAU, Turki - Turki telah menuntut 20 tersangka atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul pada Oktober 2018.

Jaksa mengatakan sebuah dakwaan ditujukan kepada mantan Wakil Kepala Intelijen Saudi Ahmad Asiri dan mantan ajuada kerajaan Saud al-Qahtani atas tuduhan menghasut pembunuhan itu. Sedangkan 18 lainnya dituduh melakukan "pembunuhan yang disengaja dan mengerikan" di dalam konsulat Saudi.

Menurut dakwaan yang diumumkan oleh jaksa penuntut di Istanbul pada Rabu (25/5/2020), Ahmad Asiri dan Saud al-Qahtani didakwa dengan tuduhan "menghasut pembunuhan yang disengaja dan mengerikan, menyebabkan siksaan".

Diwartakan BBC, Jaksa Penuntut Turki menuduh 18 orang lain melakukan pembunuhan, termasuk seorang anggota Pengawal Kerajaan Saudi, seorang ahli forensik, dan seorang pejabat intelijen Saudi yang telah melakukan perjalanan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di masa lalu.

Pernyataan jaksa penuntut menyebutkan, tuduhan itu didasarkan pada pernyataan saksi, analisis perangkat digital Khashoggi, dan catatan orang-orang yang masuk dan meninggalkan Turki.

Arab Saudi belum membuat komentar publik tentang dakwaan tersebut.

Pelapor khusus PBB mengatakan Khashoggi adalah "korban dari eksekusi yang disengaja dan direncanakan, sebuah pembunuhan di luar proses hukum yang menjadi tanggung jawab negara Arab Saudi".

Pada saat kematiannya, pria berusia 59 tahun itu bekerja untuk Washington Post dan telah menjadi kritikus terkemuka terhadap pemerintah Saudi.

Agen intelijen Barat percaya pembunuhan itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun yang bersangkutan dan pihak Arab Saudi telah membantah tuduhan tersebut.

Pemerintah Saudi menyalahkan "operasi jahat" atas kematian Khashoggi. Pada Desember 2019, pengadilan di kerajaan itu menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang yang tidak disebutkan namanya dan memenjarakan tiga orang lainnya atas pembunuhan tersebut. **Prc1


Sumber: Okezone


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER